Novi Imelda, Chief Investment Officer Prudential Indonesia mengatakan, “Untuk PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund, strategi investasi kami adalah menempatkan dana nasabah pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), atau Sukuk, yang aman dan dijamin negara dengan risiko default nol, serta di saham-saham luar negeri yang memenuhi prinsip syariah dan cenderung tangguh serta diperkirakan akan terus bertumbuh, seperti teknologi, kesehatan, dan konsumsi.”
PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund sangat sesuai bagi nasabah dengan profil risiko moderat sekaligus memaksimalkan potensi pasar modal syariah.
Novi menambahkan, “Alokasi aset PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund dilakukan sesuai dengan prinsip Syariah, dengan alokasi aset 0-79% pada ekuitas syariah global, 0- 79% pada pendapatan tetap syariah, dan 0-20% pada kas, deposito dan/atau instrumen pasar uang termasuk reksadana pasar uang syairah. PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund pun dikelola secara aktif dan dinamis sehingga dapat dipilih dalam berbagai kondisi ekonomi.”
Baca Juga: Sedia Payung Sebelum Hujan, Tak Perlu Lagi Khawatir dengan Asuransi Kesehatan Syariah
Dalam mengelola dana nasabah, Prudential Indonesia bekerja sama dengan Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia), perusahaan Manajer Investasi dengan Total Dana Kelolaan terbesar di Indonesia4, dan menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal dalam memilih instrumen investasi yang memiliki fundamental baik dan pendanaan yang kuat.
Prudential Indonesia dan Eastspring Indonesia juga memiliki pengalaman panjang dalam menjaga kepercayaan nasabah, termasuk di tengah berbagai krisis besar, antara lain krisis finansial 2013 dan perang dagang AS-Tiongkok.
“Selain menghadirkan PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund dan inovasi produk berbasis syariah lainnya, kami juga akan terus memperkuat PRUSyariah dengan menjalin kemitraan dengan seluruh pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan digital terkemuka, mengembangkan ekosistem gaya hidup syariah dan sharia knowledge centre, serta terus meningkatkan literasi masyarakat Indonesia tentang keuangan dan asuransi jiwa syariah,” tutup Nini.
Baca Juga: Dari Alat hingga Tenaga Ahli, Ternyata Ini Alasan Orang Indonesia Sering Berobat ke Singapura
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR