“Beberapa alasan yang bisa membuat pasangan merasa malu atau gengsi dalam mengungkapkan perasaan, diantaranya rasa takut akan penolakan dan respon yang tidak sesuai harapan, berpikir bahwa pasangan bisa membaca pikiran, dan juga tidak terbiasa secara budaya untuk mengungkapkan rasa kasih sayang,” jelas Saskhya.
Terdapat 5 bahasa cinta yang sudah cukup dikenal di masyarakat yaitu, memberikan waktu berkualitas (quality time), pujian (words of affirmation), pelayanan (acts of service), hadiah (gifts) ataupun sentuhan (physical touch).
“Ungkapan rasa sayang terhadap pasangan bisa dilakukan dengan menggabungkan beberapa bahasa cinta, misalnya memberikan kado kecil yang disertai kata-kata sayang atau pijatan sambil memuji dan berterima kasih karena sudah bekerja keras untuk keluarga saat pasangan lelah bekerja, merupakan contoh dari menggabungkan beberapa bahasa cinta yang seharusnya bisa dilakukan oleh pasangan,” tambah Saskhya.
Baca Juga: Ini Waktu Terbaik Berhubungan Intim agar Cepat Hamil, Ternyata Bukan Malam Hari
Senada dengan pernyataan dari Saskhya, Marchella FP selaku penulis buku NKCTHI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini) menjelaskan, terkadang kita berpikir bahwa pasangan dapat membaca pikiran kita.
Padahal, tidak semua pasangan bisa memahaminya, kecuali jika diungkapkan secara jelas.
Jadi, mengungkapkan perasaan sangatlah penting, dibandingkan memendamnya dalam hati.
Baca Juga: 4 Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Perempuan Jika Tidak Berhubungan Intim dengan Pasangan
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR