NOVA.id – Sudah hampir setahun, anak kita melakukan pembelajaran jarak jauh untuk menghindari penularan virus covid-19.
Pembelajaran jarak jauh ini tentunya juga masih berat dipikul oleh orangtua dan anak.
Kurangnya kreativitas dan kemauan belajar jadi masalah utama yang dihadapi anak saat pembelajaran jarak jauh.
Baca Juga: Dampingi SFH, Nola Be3 Pilih Limpahkan Tanggung Jawab Sekolah pada Anak
Berdasarkan hal tersebut, pada tanggal 29 Januari 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi dan tim Komunikasi Sosial Politik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengadakan Webinar Digital Society yang membahas mengenai Tantangan dan Solusi Menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh.
Webinar yang dipandu oleh Rahmi Kamila sebagai moderator ini turut menghadirkan dua narasumber yaitu Liza M. Djaprie, Psikolog Klinis, seorang praktisi hypno-therapyst dan life coach serta Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd dari IG TIK - PGRI.
Dalam pemaparannya mengenai tantangan pembelajaran jarak jauh yang dihadapi anak usia sekolah.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Diperbolehkan Mulai Januari 2021, Ini Syaratnya!
Liza mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi anak-anak di era pandemi ini bisa jauh lebih berat karena fase kanak-kanak adalah fase bermain.
Serta kemampuan analisa dan verbal anak masih terbatas serta anak belum memiliki kemampuan regulasi stress yang baik, anak juga masih sangat bergantung pada lingkungan dan anak adalah ‘penyerap lingkungan’ yang baik.
“Kalau di psikologi ada satu teori children see, children do, apapun yang anak lihat, anak lakukan, dalam konsep ini berarti sebelum mencetak anak tangguh, orangtua dan guru dulu yang harus tangguh,” ujar Liza.
Baca Juga: Ibu, Perhatikan 5 Hal Ini agar Anak Bisa Fokus Saat Sekolah Online
Lebih lanjut Liza juga memberikan kiat-kiat orangtua dan guru dalam memberikan solusi pembelajaran jarak jauh dikaitkan dengan psikologi anak didik.
Sedangkan tantangan pembelajaran jarak jauh yang dihadapi oleh pengajar seperti diceritakan oleh Wijaya Kusumah adalah guru-guru harus lebih banyak belajar beradaptasi dan berinovasi.
Menurutnya peran pendidik sangat penting dalam terciptanya pembelajaran daring yang efektif dan menyenangkan.
Baca Juga: Penuhi Gizi Anak selama PJJ, Nestlé Hadirkan DANCOW FortiGro dengan Formula Baru
Lihat postingan ini di Instagram
“Memang internet menjadi salah satu kendala dalam pembelajaran jarak jauh, tapi esensinya sebenarnya bapak ibu guru harus bisa menggunakan berbagai media seperti sms, telepon, email, atau untuk daerah yang sudah hijau dan bisa bertemu, bapak ibu bisa berkunjung, nama istilahnya guling atau guru keliling”, tambah Wijaya.
Webinar yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut diikuti oleh 400 peserta yang tergabung di aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Siberkreasi dan Lawan Covid19 ID.
Dengan diadakannya webinar ini, diharapkan dapat menumbuhkan optimisme dan semangat untuk berinovasi dan menemukan solusi terbaik dalam rangka mendukung pembelajaran jarak jauh.
Baca Juga: Emosi Saat Ajak Anak Belajar Selama SFH? Coba Lakukan Teknik Ini!
Serta memberikan informasi yang sekiranya dibutuhkan masyarakat terkait pembelajaran jarak jauh.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR