Saat itu, sang ibu sempat menentang keputusannya merantau karena hanya memiliki bekal ijazah setara SMP.
"Ibu saya bilang untuk apa ke Jakarta, mau jadi pelacur? Ucapan itu keluar karena ibu tahu Jakarta itu kota yang keras. Apalagi saya perempuan dan masih remaja. Tapi saya terus bertekat tetap mau ke Jakarta untuk mengubah nasib saya dan keluarga," lanjutnya.
Sesampainya di Jakarta, perempuan yang kini berusia 28 tahun tersebut bercerita bagaimana dirinya harus bekerja dari pagi sampai malam, menjaga toko dengan gaji Rp250 ribu per bulan.
Baca Juga: Pilih Lokal Aja: Kisah Mega Puspita Berhasil Bawa Studio Dapur Sampai New York
Saat bekerja pun, Chika mengaku kerap mendapat pengalaman tak mengenakkan mulai dari dituduh yang tidak-tidak sampai terpaksa makan makanan sisa karyawan toko lainnya.
"Sampai saya pernah makan makanan sisa teman-teman karena belum menerima gaji bulanan," lanjutnya.
Namun semua berubah dengan kerja keras ketika Chika menunjukkan dirinya adalah sosok karyawan yang tekun hingga menyandang status sebagai anak emas dan dipromosikan sebagai kepala toko.
Baca Juga: Berbagi Seragam Sekolah untuk Anak di Pelosok, Ali Charisma Donasikan Koleksi Busana
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR