Nadiem menjelaskan, kapasitas belajar tatap muka di sekolah sebesar 50%.
Untuk itu, sekolah juga harus tetap membuka pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah masing-masing siswa.
"Jadi orangtua yang bisa memilih, apakah anaknya belajar tatap muka atau tetap PJJ dari rumah," terang dia.
Baca Juga: Disebut Kebal Vaksin, Varian Virus Corona N439K Terdeteksi di Indonesia
Menurut Nadiem, pelaksanaan PJJ yang terlalu lama akan berakibat buruk pada siswa.
"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar.
"Makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi. Mungkin, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan," jelasnya.
Baca Juga: Jaga Diri Saat Traveling Selama Pandemi dengan Pembayaran Non-Tunai Shopee Pay
View this post on Instagram
Source | : | kontan |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR