NOVA.id - Selama ini kalau bahas soal film horor pasti kita banyak disuguhkan dengan beragam jenis hantu yang populer di Indonesia.
Tak heran, kalau kita pun memang suka menonton film horor karena kita masih percaya dengan hal kasat mata.
Memasuki era milenial 2016 sampai saat ini, beberapa film horor Indonesia kembali semarak, bahkan ada satu jenis film horor nasional yang dapat menyedot jumlah penonton menembus lebih diangka 3 juta orang.
Baca Juga: Rey Mbayang Khawatirkan Dinda Hauw Saat Syuting Film Cinta Subuh
Semarak film bergenre horor tersebut dapat diterima, karena menyuguhkan cerita yang baru, tanpa embel-embel perempuan seksi ataupun komedi yang tak lucu, bahkan suasana mistis dan kengerian ada pada karakter dan alur cerita yang disajikan.
Produser Agung Setray mengatakan, “Film Jangan Sendirian juga tidak menggunakan hantu pada umumnya. Film ini menggunakan jump scare bukan pada sosok hantunya. Justru, kengerian yang disajikan film-film ini terpetak pada kekuatan karakter dan storytelling yang dibangun.”
Penggabungan unsur thriller dan suspense, yang membuat suasana mencekam adalah hal baru dalam jagat perfilman Indonesia, khususnya film horor.
Baca Juga: Masuk ke Kancah Internasional, Acha Septriasa Jadi Pemeran Utama di Film Daemon Mind
Justru diferensiasi inilah yang menjadikan film Jangan Sendirian mendapat aplaus yang cukup baik bagi penonton tanah air di awal pemutaran perdananya.
Selain di tanah air, Film Jangan Sendirian besutan Sutradara X,jo juga mulai diputar di bioskop-bioskop negeri Jiran mulai 8 April ini, menyusul selanjutnya akan tayang di Singapura, Kamboja dan Vietnam.
Sepertinya produser Jangan Sendirian melihat celah bisnis yang terbuka lebar, selepas dibukanya kembali bioskop-bioskop baik di tanah air maupun di negara tetangga.
Baca Juga: Mawar De Jongh dan Vino Bastian Kembali Dipersatukan di Film Terbaru
Witjaksono sebagai salah satu Executive Produser menuturkan, “Ada beberapa alasan kita harus optimis perfilman nasional dapat diterima di Negara-negara ASEAN khususnya Malaysia, Singapura dan Brunei, Kamboja dan Vietnam antara lain karena faktor bahasa yang serumpun, soundtrack music yang mengena, sense of humor gaya melayu yang juga sama.”
Tak dapat pungkiri, berdasarkan kenyataannya alasan utama film Nasional selama ini sejatinya sudah di terima oleh masyarakat Asean, yakni kesamaan bahasa yang masih serumpun, membuat lebih mudah untuk dimengerti, alhasil tidak perlu lagi kesulitan untuk menerjemahkannya.
Selain itu soundtrack musik film Indonesia yang juga mengena.
Baca Juga: Mawar De Jongh dan Vino Bastian Kembali Dipersatukan di Film Terbaru
Lihat postingan ini di Instagram
Bukan lagi sebuah rahasia kalau lagu-lagu Indonesia dan band-band nasional kita memang terkenal di negeri tetangga, sehingga turut mempangaruhi diterima atau tidaknya film kita di negara asean tersebut.
“Tentunya keadaan ini juga menambah keyakinan kami, Film Jangan Sendirian akan diterima baik oleh penonton di negara Asean lainnya, di mana saat ini generasi milenial dan juga sentenial yang memiliki persepsi berbeda dalam menilai sosok hantu yang ditampilkan dalam sebuah alur cerita, dan di film Jangan Sendirian menjawab kebutuhan tersebut bahwa film horor tidak selamanya berkutat pada unsur-unsur klenik,” tutup Henry Boboy.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR