NOVA.id - Kebahagiaan kini tengah menyelimuti pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.
Pasalnya setelah kurang lebih satu tahun bersama sebagai pasangan kekasih, keduanya kini telah resmi mengikat janji suci pernikahan.
Akad nikah keduanya dilaksanakan pada Sabtu (03/04) bahkan disaksikan oleh orang nomor satu di Indonesia, yakni Presiden Jokowi.
Baca Juga: Biaya Pernikahan Atta dan Aurel Terbongkar, Thariq Halilintar: Nggak Balik Modal
Jadi pengantin baru, pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah masih ramai menjadi sorotan publik.
Kini sedang nikmat-nikmatnya menjalani biduk rumah tangga, kisah lain dari pernikahan Atta dan Aurel masih jadi perbincangan.
Apalagi di momen yang berbahagia tersebut, keluarga Atta tak hadir menyaksikan langsung rangkaian acara pernikahan putra sulungnya.
Baca Juga: Belum Genap Sebulan, Ashanty Sudah Khawatirkan Nasib Pernikahan Atta dan Aurel Hermansyah
Meski tak tinggal dekat dengan Aurel dan Atta Halilintar, nyatanya Lenggogeni Faruk dan Halilintar Anofial Asmid masih memperhatikan mereka.
Terbukti berbagai nasihat pernikahan pun diberikan pada Aurel dan Atta Halilintar meskipun melalui sambungan video call.
Hal itu tentu karena Lenggogeni dan Halilintar Anofial ingin Atta Halilintar dan Aurel mengikuti jejak pernikahan mereka.
Orangtua Atta Halilintar lantas memberikan contoh hubungan mereka sendiri yang sukses dan selalu harmonis dengan sebelas anak.
Lebih lanjut Halilintar Anofial Asmid kemudian menyinggung bahwa keluarganya tidak mengenal dominasi perempuan dalam rumah tannga.
Nasihat tersebut terekam di kanal YouTube Gen Halilintar belum lama ini.
Diakui Anofial, dalam keluarganya tak ada istilah Women Power.
Baca Juga: Belum Genap Sebulan Nikahi Aurel Hermansyah, Orangtua Atta Halilintar Ungkap Perubahan Sang Putra
"Jadi kita nggak ada istilahnya, woman power itu di atas men power," kata Halilintar Anofial Asmid.
Aurel sebelumnya telah disarankan untun membaca panduan rumah tangga yang ada di dalam buku Gen Halilintar.
Ia kemudian disarankan untuk memahami baik dan buruknya dominasi istri di dalam sebuah rumah tangga.
"Setelah baca buku ini, masuk ke situ 'Woman power', nanti akan tahu bagaimana wanita itu bisa mengendalikan lelaki, tapi lelaki yang kuat bisa mengendalikan wanita," kata Halilintar Anofial.
"Jadi kebanyakan dunia ini runtuh dan jatuh, pemimpin-pemimpin tumbang karena dia dikendalikan istrinya."
"Jadi bagus sekali, si istri solid sama suaminya. Jadi dia satu, satu rasa, satu pikiran, selaras dan sepaham," jelasnya.
Di hadapan ayah dan ibunya, Atta Halilintar mengaku telah memberikan pelajaran tersebut kepada Aurel.
Lihat postingan ini di Instagram
"Soal yang woman power itu aku pelan-pelan sudah ngasih tahu, aku bilang hakikatnya Tuhan menciptakan bahwa laki-laki itu pemimpin, walaupun bagaimana lelaki itu," ungkap Atta Halilintar.
Lebih lanjut, Atta Halilintar justru menyinggung soal perceraian.
"Nah kebanyakan hubungan yang gagal, kebanyakan perceraian terjadi adalah ketika wanita itu ingin menjadi woman power."
Baca Juga: Atta Halilintar Ingin Namai Anaknya Rosmalina, Aurel Langsung Beri Reaksi Ini
Menurut Atta, suatu rumah tangga memang sudah semestinya dipimpin oleh seorang laki-laki.
Bila perempuan mendominasi, besar kemungkinan bahwa hubungan rumah tangga tidak akan bertahan lama.
Meski terdengar sangat patriarki, hal itu sudah dibuktikan sukses di keluarga Gen Helilintar.
Baca Juga: Ade Armando Sebut Gaya Bulan Madu Atta Aurel Memalukan dan Menakutkan, Sang Youtuber: Kita Bahagia!
"Ketika woman power kan laki-laki kayak di bawahnya, nah ketika lelaki di bawah kan kepimpinannya nggak jelas, ketika nggak jelas jadi cerai, karena nggak ada yang bisa diikuti," ujar Atta Halilintar.
"Jadi kalau kita taat maka kita akan dapat manfaatnya. Dapat nikmat, banyak khidmat. Banyak taat, bayak manfaat," pungkasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Sripoku.com,YouTube |
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR