2. Mengangkat budaya di Indonesia
Bukan sekedar cerita, tetapi film Tarian Lengger Maut juga akan membuat kita tahu bahwa Indonesia memiliki budaya tradisional bernama tarian Lengger.
Apalagi ada beberapa stigma negatif tentang tarian ini. Di film ini kita akan melihat perspektif yang berbeda tentang tarian lengger. Seperti yang diungkap oleh sang sutradara, Yongki Ongestu.
"Stigma tarian lengger kan banyak yang negatif, kita mau coba angkat dari perspektif yang berbeda dan buat bagaimana supaya anak muda pengin nonton. Dan juga karena ini pengin angkat budaya kita kolaborasi dengan seniman lokal," ujar Yongki.
Baca Juga: Demi Karakter di Film Tarian Lengger Maut, Della Dartyan Sampai Lakukan Ini
3. Melibatkan banyak seniman dan pekerja kreatif lokal
Seperti yang sudah disebutkan oleh Yongki Ongestu, film ini memang melibatkan banyak seniman lokal.
Bukan hanya senimannya saja, tetapi juga pekerja kreatifnya langsung melibatkan dari daerah lokal.
"Visi kita berusaha untuk selalu bisa direct impact kepada pekerja kreatif dan budaya Indonesia setiap kali kita produksi film atau projek apapun. Di Tarian Lengger Maut ini visi kita membangun pekerja kreatif di daerah yang sangat talented," kata Aryanna Yuris, produser Aenigma Pictures.
Sekitar 70 persen filmmaker yang terlibat berasal dari tim lokal. Kemudian juga melibatkan banyak seniman lokal yang ikut masuk di dalam film.
"Kita juga mau mengangkat Banyumas. Kita juga langsung melibatkan seniman lokal karena kita percaya untuk memberi direct impact bukan cuma menceritakan tentang mereka, tapi juga memperlihatkan bagaimana mereka bisa hidup dari skill dan profesi mereka," lanjut Aryanna.
Baca Juga: Berperan Sebagai Sub Zero di Film Mortal Kombat, Joe Taslim: Semua Orang Terkejut
View this post on Instagram
KOMENTAR