Berikut ada berbagai jenis reksadana yang bisa dipilih sebagai produk investasi yang sesuai dengan kondisi keuanganmu.
Reksadana pasar uang
Jenis reksadana ini adalah investasi dalam bentuk instrumen pasar uang, seperti sertifikat deposito, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), obligasi berjangka kurang dari satu tahun dan instrumen investasi pasar uang lainnya.
Reksadana ini cocok bagi tujuan investasi jangka pendek karena jangka waktunya kurang dari satu tahun.
Ini juga jadi jenis reksadana dengan profil resiko paling rendah dan imbal hasil yang juga rendah. Reksadana ini cocok bagi kamu yang punya tujuan investasi untuk menjaga likuiditas aset.
Baca Juga: Investasi Emas Online Bisa Lancar Jika Gaji Dialokasikan ke 3 Hal Ini
Reksadana pendapatan tetap
Ini merupakan salah satu jenis reksadana yang populer di kalangan investor.
Meski resikonya lebih tinggi dari reksadana pasar uang, namun reksadana ini dapat menghasilkan tingkat imbal balik yang stabil dengan resiko yang kecil.
Dalam reksadana pendapatan tetap, uangmu akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam bentuk obligasi atau surat utang milik pemerintah atau swasta dengan persentase minimal 80%.
Sisanya akan dialihkan pada instrumen lain misalnya pasar uang. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek dalam waktu 1-3 tahun.
Baca Juga: 12 Aplikasi Investasi Emas Online yang Bikin Makin Cuan, Cek di Sini!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR