NOVA.id - Salah satu cara mencapai tujuan finansial adalah dengan melakukan investasi.
Saat ini, tersedia banyak instrumen investasi yang bisa kita pilih, salah satunya adalah investasi emas online.
Dari banyaknya pilihan itu, kita harus mengetahui profil risiko kita agar bisa memilih instrumen investasi yang tepat.
Baca Juga: Selain Investasi Emas Online, Ini 2 Instrumen Investasi yang Cocok untuk Pemilik Gaji Kecil
Menurut Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha, ada beberapa instrumen investasi yang cukup menarik saat ini.
Namun tentunya investor harus memperhatikan, profil risiko, kebutuhan, dan tujuan masa depan.
Dikutip dari Kompas.com, berikut beberapa instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: 3 Tips Melakukan Investasi Emas Online untuk Manajemen Risiko
1. Deposito
Deposito bisa dibilang aman karena sudah terjamin di LPS.
Namun, deposito tidak fleksibel karena tidak bisa digunakan sewaktu-waktu.
"Jika dana itu dicairkan sebelum jatuh tempo akan ada pinalti atau bunga yang tidak bisa diambil,” kata Dimas.
Bunga pada deposito juga tidak terlalu diberikan secara agresif kepada nasabahnya.
Baca Juga: Catat, Segini Alokasi Dana Investasi Emas Online untuk Karyawan
2. Properti
Meningkatnya kebutuhan properti membuat investasi di bidang ini menjadi cukup menarik.
Namun, investasi di properti membutuhkan modal yang besar dan bersifat tidak likuid karena tidak semua orang mampu membeli properti.
“Properti juga butuh biaya tahunan, meskipun pertumbuhan keuntungan properti menggiurkan, namun ini bukanlah asset yang bisa dijual dalam kurun waktu pendek (5 tahun misalnya),” jelas Dimas.
Baca Juga: 4 Jenis Investasi untuk Remaja, Salah Satunya Investasi Emas Online
3. Emas
Investasi emas bisa menjadi pilihan yang menarik.
Pasalnya, kita bisa berinvestasi dari nominal yang kecil karena ada tren emas online.
Selain itu, investasi emas itu likuid karena bisa dibeli dan dijual kapan saja.
Meski begitu, emas memiliki fluktuasi harga karena jumlah produksi yang terbatas tetapi permintaan terus meningkat.
Emas cocok disimpan jangka panjang dan minim tergerus inflasi.
Baca Juga: 12 Aplikasi Investasi Emas Online yang Bikin Makin Cuan, Cek di Sini!
4. Reksa dana
Berinvestasi di reksadana juga mudah karena investor tidak perlu terjun langsung memantau investasinya.
Pasalnya, sudah ada manajer investasi yang akan memasukkan dana nasabah ke dalam instrumen investasi sesuai dengan jenis reksa dana yang dipilih.
Selain itu, nominal dana yang diperlukan tidak besar, sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja.
Ada beberapa jenis reksa dana yang bisa dipilih, yaitu reksa dana pasar uang yang berisiko rendah, reksa dana pendapatan tetap berisiko moderat, reksa dana saham dengan risiko tinggi, dan reksa dana campuran yang juga berisiko tinggi.
Baca Juga: Cara Memilih Reksa Dana yang Aman, Simak 4 Hal Ini Biar Makin Cuan!
View this post on Instagram
5. Obligasi
Obligasi atau surat utang yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan masih menarik untuk investasi jangka panjang.
Dana yang disetor juga cukup terjangkau dan cocok untuk investor berprofil risiko moderat.
Meski begitu, obligasi tidak likuid dan memiliki fluktiasi harga.
Baca Juga: Cara Investasi Emas Online untuk Pemula, Cukup Ingat 5 Hal Ini!
6. Saham
Investasi saham termasuk berisiko tinggi karena mengalami fluktuasi setiap hari yang mempengaruhi imbal hasil.
Di sisi lain, saham memberikan return yang paling agresif dan menarik di antara instrumen lainnya.
Jika ingin berinvestasi saham, kita perlu memantau pergerakan harga saham, kondisi perusahaan, dan sentimen yang muncul.
"Tapi benefitnya selain dari sisi return dana yang perlu dikeluarkan juga relatif terjangkau tergantung saham apa yang mau dibeli,” ucap Dimas.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR