Jadi seorang caregiver yang selalu menemani sang suami menjalani setiap proses pengobatan untuk sembuh, Tasya tak pernah berpikir harus lebih tegar daripada Randi.
Dirinya justru sadar bahwa Randilah yang harus lebih tegar, karena suaminya yang menjalani ini.
“Kalau Randi bisa, masa aku enggak? Randi pun mikirnya gitu. Randi juga bilang, Thank you for being there for me."
"Aku bilang, Makasih sudah memberikan contoh keberanian dan kesempatan untuk ngelihat bahwa kamu kuat banget. Kita saling menguatkan,” ujar Tasya.
Perkaya Informasi
Tak hanya usia pernikahan, usia mereka yang juga masih sama-masa berkepala dua ternyata bukan hambatan untuk kesembuhan Randi.
Justru kedua hal tersebut seakan-akan jadi amunisi untuk semangat dan optimisme mereka, bahwa keadaan ini bisa dilalui bersama.
“Aku penginnya bangkit, banyak gerak. Jadi yang aku lakukan, aku cari tahu informasi sebanyak-banyaknya."
"Ikhlas bahwa suami kita sakit, tapi kita enggak diam aja. Kita harus semangat dan sebisa mungkin nemenin dia berikhtiar untuk sembuh,” terang Tasya lirih.
Baca Juga: Tabloid NOVA Edisi 1739: Manfaat Lip Balm Selain untuk Melembapkan Bibir
KOMENTAR