NOVA.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Jepang atas bantuan 998.400 dosis vaksin AstraZeneca ke Indonesia.
“Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang sudah sangat lama. Bantuan ini menunjukkan kedekatan antara dua bangsa,” ujar Budi melalui keterangan pers resminya, dikutip Tabloid Nova, Minggu (7/4/2021).
Ia pun berharap agar rakyat Jepang senantiasa diberi kesehatan untuk bisa terus mengatasi pandemi Covid-19 bersama-sama.
“Karena tidak mungkin satu bangsa menyelesaikan persoalan pandemi sendirian,” tuturnya.
Pernyataan itu disampaikan Budi saat menyaksikan kedatangan vaksin AstraZeneca bersama Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito, dan Duta Besar (Dubes) Jepang Untuk Indonesia His Excellency (H E) Kenji Kanasugi, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga: Terdampak PPKM Darurat, Ivan Gunawan Terpaksa Tutup Usahanya
Sementara itu, Wamenlu Mahendra Siregar menjelaskan, 998.400 vaksin AstraZeneca tersebut merupakan sumbangan dari pemerintah Jepang yang diperoleh berkat kerja sama bilateral yang baik antara Indonesia dan Jepang.
"Adanya sumbangan ini merupakan hasil nyata komunikasi intensif yang dijalankan Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI) dan Menlu Jepang selama ini," katanya.
Menurut dia, kedatangan vaksin tersebut merupakan batch pertama dari rencana dua kali pengiriman vaksin dukungan pemerintah Jepang.
Sebelumnya, Indonesia dan Jepang sempat bertukar pandangan mengenai upaya mengatasi pandemi Covid-19. Salah satu pembahasan antara kedua negara dilakukan pada 10 Juni 2021.
"Penguatan kerja sama vaksin internasional dibahas kembali oleh kedua Menlu pada saat melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) G20 di Bari, Italia," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut pertemuan KTM G20, pada 29 Juni 2021, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang di Jakarta telah menandatangani exchange of notes yang menandai kerja sama vaksin sebagai bagian dari upaya bersama menangani pandemi Covid-19.
Mahendra mengungkapkan, kedatangan vaksin tersebut merupakan jerih payah koordinasi dan kolaborasi Kemenlu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), BPOM, Kedubes Jepang di Jakarta, serta berbagai pihak terkait lainnya, baik di Indonesia maupun di Jepang.
Mahendra pun menegaskan, ke depannya, Kemenlu, Kemenkes dan instansi-instansi terkait lainnya akan terus bersinergi dalam memastikan kelancaran pasokan vaksin.
"Baik secara bilateral maupun multilateral, demi tercapainya target program vaksinasi di Tanah Air," katanya.
Atas bantuan tersebut, Mahendra tidak lupa berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Jepang yang bersedia melakukan dose sharing serta mendukung secara konkret upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Tidak Semua Vaksin AstraZeneca Dihentikan, Ini Penjelasannya
"Jepang adalah mitra strategis Indonesia dan kerja sama antara dua negara diharapkan bisa terus berkembang, meskipun di masa pandemi yang penuh tantangan ini," ujarnya.
Di tengah meningkatnya penularan Covid-19 di Tanah Air, sebut dia, pemerintah terus bekerja keras dan melakukan diplomasi agresif. Hal ini dilakukan untuk mengamankan pasokan vaksin bagi kebutuhan rakyat Indonesia.
"Upaya ini tidak mudah, mengingat pasokan vaksin di dunia masih terbatas, sementara kebutuhan dari setiap negara sangat besar," katanya.
Lebih lanjut, Mahendra memastikan bahwa pemerintah Indonesia akan terus bekerja keras mengatasi pandemi Covid-19, termasuk dengan meningkatkan program vaksinasi nasional dan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
Sebagai informasi, kedatangan 998.400 dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca tersebut turut menambah total vaksin AstraZeneca yang dimiliki Indonesia menjadi 9.226.800 dosis. Dengan demikian, total vaksin jadi dari semua merek adalah 99.226.800 dosis vaksin.
Penulis | : | Amalia Purmama Sari |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR