NOVA.id - Saat ini sampah plastik masih jadi masalah utama bagi lingkungan. Produksi dan konsumsi plastik kerap kali dianggap berkontribusi pada emisi gas rumah kaca, mengancam ekosistem laut, dan mencemari kehidupan lautan.
Tak seperti sampah organik, sampah plastik butuh waktu ratusan tahun untuk bisa terurai. Mengutip dari Kompas.com, selama pandemi Covid-19, sejumlah negara mengalami masalah dalam mengolah sampah, termasuk di Indonesia.
Salah satu pemicunya ketergantungan yang besar pada layanan pengiriman makanan dan belanja online di tengah pandemi, sementara proses daur ulang malah menurun.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Pilah Sampah dari Rumah Itu Penting untuk Daur Ulang
Rasanya sampah plastik memang sulit dihindari, tapi kita bisa kok melakukan upaya agar meminimalisasi bertambahnya sampah plastik, misalnya dengan mengolahnya menjadi barang yang berguna seperti ecobrick.
Apa itu Ecobrick?
Mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengenal ecobrick.
Baca Juga: Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Program Daur Ulang Popok Bekas Makin Ditingkatkan
Aang Hudaya, Founder Bogor Ecobrick Community sekaligus Global Ecobrick Alliance Trainer, menyebut ecobrick adalah solusi sederhana mengatasi masalah sampah plastik. Tanpa memerlukan keterampilan khusus atau modal.
“Singkatnya, ecobrick itu potongan plastik yang dimasukkan ke dalam botol bekas dalam kondisi bersih dan kering, kemudian dipadatkan menggunakan tongkat bambu atau kayu, sampai nanti mencapai kepadatan yang sudah terstandar dari global ecobrick,” kata Aang kepada NOVA.
Setelah mencapai kepadatan tertentu, ecobrick dapat dibuat menjadi bermacam barang bermanfaat.
Baca Juga: Yuk! Mengenal Eco Enzyme, Cairan Serbaguna dari Sampah Kulit Buah
Botol-botol ecobrick selanjutnya dirangkai dan direkatkan menggunakan lem silikon, atau menggunakan karet ban dalam bekas sehingga menjadi modular atau rangkaian yang tidak terlalu besar.
Lalu kita bisa langsung menyusun ecobrick ini jadi sebuah benda atau bangunan seperti membuat kursi, meja, rak, hingga dinding taman.
“Khusus penggunaan di luar ruangan, karena ecobrick ini tidak boleh terpapar matahari langsung, dilapisi menggunakan campuran tanah liat, pasir, dan jerami,” kata Aang.
Baca Juga: Ramah Lingkungan, Bahan-Bahan Ini Cocok Gantikan Bubble Wrap Plastik
Menurut Aang, semua jenis plastik dengan kondisi bersih dan kering bisa digunakan untuk membuat ecobrick, termasuk juga styrofoam.
Sementara air dan semua bahan yang sifatnya organik, termasuk kertas dan kardus tidak bisa digunakan sebagai material ecobrick karena akan membusuk.
Bahan yang tidak boleh digunakan untuk ecobrick di antaranya logam dan kaca, karena akan merusak dinding botol.
Baca Juga: Ingin Kurangi Limbah Makanan? Dapatkan Inspirasinya dari Cara Ikea Ini
“Khusus limbah masker, (boleh) selama bukan bekas orang yang terpapar Covid-19. Masker medis untuk penggunaan pribadi yang sehat, bisa setelah dicuci dan dikeringkan,” tambah Aang.
Langkah Mudah Bikin Ecobrick
Alat dan Bahan
-Limbah plastik bersih dan kering.
-Botol plastik bekas.
-Tongkat.
Baca Juga: Cara Mengelola Limbah yang Baik di Lingkungan Apartemen di Saat Pandemi
-Timbangan.
-Gunting.
-Lem tembak.
Cara Membuat
1. Pilih dan bersihkan sampah plastik. Agar ecobrick terlihat cantik, pilih satu warna plastik untuk bagian dasar botol.
Baca Juga: Cegah Penularan, Ini Cara Membuang Sampah Pasien Covid-19 Saat Isoman
2. Siapkan botol plastik, usahakan botol yang digunakan berukuran sama atau sejenis. Ini akan membatu modul yang kita buat jadi lebih kokoh dan mudah dirangkai. Pastikan kondisi botol kering dan bersih.
3. Masukkan potongan sampah plastik, padatkan menggunakan tongkat. Timbang botol yang telah diisi plastik.
Biasanya untuk standar botol air mineral berukuran 600ml adalah 250gram ecobrick. Jangan lupa menutup kembali botol yang telah terisi penuh.
Baca Juga: Yuk, Cobain Aplikasi Siklus Buat Kurangi Sampah Plastik Rumah Tangga!
View this post on Instagram
4. Setelah jumlah ecobrick dirasa cukup untuk dirangkai, langsung susun jadi benda yang kita inginkan seperti kursi atau meja.
Caranya dengan merekatkan botol-botol yang telah diisi plastik menggunakan lem silikon atau karet ban dalam bekas.
5.Begitu lem mengering, benda dari ecobrick bisa langsung digunakan.
Baca Juga: Penggunaan Plastik yang Berlebihan Ternyata Timbulkan Masalah Kesehatan, Begini Penjelasannya
Selamat mencoba Sahabat NOVA!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR