NOVA.id - Saat ini keterampilan dan sertifikasi teknologi sangatlah dibutuhkan, untuk mendukung hal tersebut Google bekerja sama dengan pemerintah dan sektor universitas untuk mengembangkan kurikulum Bangkit dan meluncurkannya melalui program Kampus Merdeka.
Saat ini program tersebut memasuki angkatan kedua, dan baru saja menyelenggarakan kelulusannya. Mereka telah menyelesaikan lebih dari 700 jam kursus untuk setiap mahasiswa yang telah berlangsung selama enam bulan.
Pada tahun ini, sebanyak 2.250 mahasiswa dari 250 universitas telah menyelesaikan materi kursus selama satu semester, yang bobot studinya setara dengan 20 SKS.
Baca Juga: Tidak Hanya Siswa, Guru Juga Bisa Alami Burnout, Ini Gejalanya
“Syarat agar bisa lulus dari program Bangkit tidaklah mudah. Kurikulumnya sangat menantang, disertai dengan banyak tugas, dan tugas akhir yang sangat mendorong para siswa untuk menerapkan kemampuan barunya,” ucap Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia, Kamis (15/07).
Randy mengaku takjub sekaligus bangga, terlebih 30% perempuan adalah perempuan dan 70% nya berasal dari kota-kota kecil di daerah dan wilayah pedesaan dari seluruh Indonesia.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian ini, tetapi kami tidak akan mampu melakukannya tanpa dukungan dan dorongan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” sambungnya.
Baca Juga: Lingkungan Kerja BUMN Ingin Kompetitif Seperti Start-Up? Ini Langkah yang Harus Diperhatikan
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR