Lima belas tim teratas, diseleksi dari tim-tim lainnya dan dipilih oleh panel juri ahli dari bidang akademis, teknologi, dan bisnis, akan menerima US$5.000 dari Google, dan jika lulus penilaian oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dapat menerima US$5.000 lagi untuk menyelesaikan projectnya.
“Walau para siswa harus memilih salah satu dari tiga jalur pembelajaran teknis, mereka semua harus mendorong dirinya sendiri untuk keluar dari zona nyaman dan mempelajari berbagai keterampilan yang dapat menunjang kesiapan karier seperti kepemimpinan persuasif, berpikir kritis, manajemen waktu, komunikasi, dan kerja sama,” ucap William.
Bursa kerja virtual selama satu bulan untuk para lulusan ini akan dimulai pada 26 Juli. Para penyedia lapangan kerja yang tergabung dalam Konsorsium Perekrutan Bangkit termasuk Wings Group, Bank BTPN, Fazz Financial, Kalbe Farma, Tokopedia, Gojek, Ruangguru, dan masih banyak lagi, mereka akan memprioritaskan para lulusan baru ini dalam ratusan lowongan pekerjaan dan kesempatan magang.
Baca Juga: Survei Nenilai Ungkap 10 Nilai Pribadi Penting untuk Kemajuan Indonesia
Sesuai dengan spirit program Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek, Menteri Nadiem Makarim berharap ada semakin banyak siswa yang dapat mengikuti program Bangkit, terutama dari luar Pulau Jawa, agar tercipta semakin banyak solusi berbasis teknologi bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
“Inovasi berbasis teknologi akan membuat lompatan besar dan menjadikan Indonesia pemain global yang tangguh di masa depan,” kata Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Sejak tahun lalu, sebanyak 2.469 siswa telah lulus dari program yang bergengsi ini. Google akan mulai menerima pendaftaran untuk program Bangkit 2022 sekitar akhir tahun ini.
Baca Juga: Rekomendasi Platform Lowongan Pekerjaan yang Bisa Mempermudah Kamu
View this post on Instagram
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR