NOVA.id - Stunting di Indonesia rupanya masih belum turun juga angkanya, terutama masa pandemi ini.
Dalam webinar nasional yang diselenggarakan PP Muslimat NU bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) Jumat (16/7).
Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Meta Herdiana Hanindita SpA(K) mengatakan berdasarkan data per 14 Juli 2021, dari semua kelompok umur, anak-anak menempati 13% penderita covid 19, 1,1% diantaranya meninggal.
“Yang utama saat ini adalah menjaga imunitas dan daya tahan tubuh anak. Jangan sampai anak menjadi malnutrisi. Kesalahan yang sering terjadi adalah orang tua beranggapan malnutrisi adalah kurang gizi, padahal overweight dan obesitas juga termasuk malnutrisi. Karena itu kecukupan gizi anak saat ini menjadi penting,” jelas Meta.
Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Menarik untuk Edukasi Ibu Hamil Menjaga Gizi
Dijelaskan Meta, pada dasarnya tidak ada perbedaan kebutuhan gizi anak di masa pandemi maupun di luar masa pandemi.
Sebab nutrisi di awal kehidupan sangat mempengaruhi masa depan anak.
Hasil penelitian anak-anak yang mal nutrisi akan menjadi pekerja kasar, sementara anak dengan cukup gizi akan menjadi pekerja kerah putih.
Karena itu kesalahan asupan gizi pada anak harus diperhatikan sedini mungkin.
Misalnya, anak yang sudah terlanjur mengkonsumsi kental manis, harus segera di ganti susunya.
Baca Juga: Pentingnya Susu Berkualitas untuk Menurunkan Stunting di Indonesia
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR