Upaya pelaksanaan PTM tersebut juga disebabkan oleh sistem pembelajaran online yang masih menimbulkan kesenjangan di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Ketika nanti sudah bisa PTM terbatas, guru-guru juga diharapkan membimbing orang tua mengenai langkah-langkah menangani putra-putri mereka di rumah. Kita tahu tidak semua orang tua punya kemampuan mendampingi putra-putrinya di rumah,” tambah Jumeri.
Lebih lanjut Jumeri berpesan agar orangtua dapat menjadi teman belajar bagi anak dengan mendampingi mereka ketika belajar.
"Jangan memerintah anak, tapi (mereka) diajak untuk bekerja sama. Ini mengembalikan konsep pendidikan pertama ada di keluarga," pungkas Jumeri.
Baca Juga: Pandemi Beri Dampak Sosial Ekonomi, Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman Lewat PEN
Anak-anak perlu divaksin
Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan agar program vaksinasi dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Vaksinasi dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid menyampaikan, target herd immunity Indonesia saat ini adalah 208 juta jiwa.
Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya, yakni hanya 181,5 juta jiwa sebab anak-anak dan remaja usia 12-17 tahun sudah boleh ikut vaksinasi Covid-19.
Dalam pelaksanaannya, menurut dr Nadia pemerintah akan bekerja sama dengan layanan kesehatan dan sekolah-sekolah agar program vaksinasi dapat berjalan efektif.
“Distribusi vaksin yang saat ini dilakukan (pemerintah) juga sudah termasuk untuk alokasi vaksinasi remaja kita,” tambah dr Nadia.
Baca Juga: Percepat Vaksinasi, Brand Ini Bersama DKI Jakarta Siapkan Mobil Vaksin Keliling
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR