NOVA.id - Selama ini, anak-anak dianggap sebagai kelompok yang minim risiko di masa pandemi. Namun kenyataannya, anak-anak juga merupakan kelompok yang rentan terhadap dampak pandemi Covid-19.
Menurut kajian yang dilakukan oleh UNICEF dan Badan Kebijakan Fiskal pada 2020, pandemi Covid-19 berdampak pada kemiskinan rumah tangga dan mempengaruhi mobilitas anak di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Spesialis Kebijakan Sosial UNICEF Indonesia Angga D Martha dalam Dialog Produktif "Anak Terlindungi, Indonesia Maju" yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Kamis (22/7/2021).
"Sebanyak 40 persen dari total jumlah anak di Indonesia yang berusia di bawah 18 tahun jatuh miskin pada 2020 karena pendapatan rumah tangga menurun," kata Angga melalui keterangan resmi yang diterima Nova, Jumat (23/7/2021).
Baca Juga: Siti Nadia Tarmizi: Situasi Pandemi di Sebagian Besar Provinsi Jawa dan Bali Masih di Level 4
Sementara itu, 25 persen rumah tangga di Indonesia mengalami kenaikan biaya hidup. Akibatnya, biaya pendidikan dan konsumsi makanan anak pun menurun.
"Ini mempengaruhi asupan gizi untuk anak-anak Indonesia," tandas Angga.
Tak hanya itu, sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan oleh pemerintah saat ini pun membuat anak-anak harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah.
Menurut Angga, interaksi sosial yang menjadi terbatas berisiko menghambat tumbuh kembang mental anak.
Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jumeri STP Msi mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengupayakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Baca Juga: Bantu Pasien Isoman, Imam Darto Berbagi Virus Kebaikan di Masa Pandemi
Namun, untuk mewujudkannya, masih perlu dilakukan pertimbangan secara matang dan penyesuaian dengan kondisi pandemi.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR