1. Emas
Selama bertahun-tahun, emas telah dianggap sebagai investasi penyimpan nilai.
Sebagai komoditas fisik, ia tidak dapat dicetak seperti uang, dan nilainya tidak dipengaruhi oleh keputusan suku bunga yang dibuat oleh pemerintah.
Karena emas secara historis mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu, emas berfungsi sebagai bentuk asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang merugikan.
Ketika terjadi peristiwa buruk yang bertahan untuk sementara waktu, investor cenderung menumpuk dana mereka ke dalam emas, yang menaikkan harganya karena meningkatnya permintaan.
Juga, ketika ada ancaman inflasi, nilai emas meningkat karena dihargai dalam dolar AS.
Baca Juga: Tips Investasi Emas Online Lewat E-Commerce, Perhatikan 4 Hal Ini!
2. Treasury Bills (T-bills)
Sekuritas utang ini didukung oleh kepercayaan penuh dan kredit dari pemerintah AS.
Sehingga, aset ini dianggap sebagai safe haven yang aman bahkan dalam iklim ekonomi yang kacau.
T-bills dianggap bebas risiko karena setiap pokok yang diinvestasikan dilunasi oleh pemerintah saat tagihan jatuh tempo.
Oleh karena itu, investor cenderung lari ke sekuritas ini selama masa kekacauan ekonomi.
Baca Juga: Tips Investasi Emas Online: Ini 7 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu
KOMENTAR