“Hasilnya, kami mampu mengurangi 8% kejadian anemia di kalangan santri Pondok Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor, dan 20,9% di Pondok Pesantren Darussalam Bogor.”
Melalui sosialisasi SLP ini, Ajinomoto Indonesia ingin lebih banyak lagi pesantren yang melaksanakan program ini.
“Program ini menurut kami sangat penting, karena semua anak di Indonesia berhak mendapatkan metode pembelajaran yang efektif tanpa takut akan ancaman kesehatan di sekitarnya, apalagi di saat situasi pandemi seperti ini,” ujarnya.
Baca Juga: Anaknya Dihina, Shandy Aulia Pilih Tak Sebar Identitas Pelaku karena Ini
Menurut Dr. Rimbawan, dosen di Departemen Gizi Masyarakat IPB sekaligus ketua project SLP, buku panduan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa-siswi di pesantren maupun sekolah-sekolah umum, namun bermanfaat juga bagi tenaga pengajar di institusi pendidikan yang menerapkan.
“Bersama PT Ajinomoto Indonesia dan Kementerian Agama RI, kami menyusun panduan SLP menjadi 3 buku,” jelasnya.
Dr. Rimbawan melanjutkan, “Buku pertama berisikan modul edukasi gizi di pesantren yang bermanfaat untuk membekali tenaga pengajar pengetahuan dasar tentang gizi dan kesehatan untuk anak dan remaja.”
Baca Juga: Rekomendasi Susu Formula Organik dengan Gizi Berkualitas untuk Si Kecil
View this post on Instagram
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR