NOVA.id - Anosmia adalah kehilangan penciuman sebagian atau sepenuhnya dan menjadi salah satu gejala Covid-19. Kendati demikian, kondisi ini sebetulnya tak hanya disebabkan oleh infeksi Covid-19 saja.
Anosmia adalah masalah kesehatan yang terasa sepele namun cukup mengganggu. Selain mengalami gangguan indra penciuman, penderita anosmia praktis juga tidak peka rasa karena kedua indra saling berhubungan.
Kondisi ini membuat nafsu makan penderita anosmia menurun. Tak hanya itu, apabila berlangsung lama, orang yang tidak bisa mencium bau dan rasa dapat mengalami frustasi.
Baca Juga: Mengalami Gejala Covid-19 dan Takut Tularkan ke Keluarga? Lakukan Hal Ini
Melansir dari Kompas.com, berikut beberapa cara mengatasi anosmia baik dengan obat atau secara alami:
1. Obat anosmia
Melansir Healthline, jika anosmia disebabkan pilek atau alergi, dokter biasanya tidak memberikan obat khusus karena gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan sendirinya.
Jika gejala tak kunjung membaik setelah beberapa hari, periksakan diri ke dokter. Penggunaan obat dekongestan dan antihistamin dapat mengatasi hidung yang tersumbat terkait pilek, flu, sampai alergi.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan 440.000 Nakes dan 23.000 Vaksinator untuk Distribusi Vaksin
Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mengobati anosmia karena karena infeksi bakteri. Sementara itu, untuk cara mengatasi anosmia terkait infeksi virus seperti Covid-19, sejumlah dokter merekomendasikan obat steroid hidung.
Dilansir dari Elemental, steroid adalah obat antiperadangan. Salah satu keunggulan obat steroid jenis semprot hidung adalah minim efek samping.
Namun, obat ini perlu waktu beberapa hari agar efek antiperadangannya bekerja. Selain itu, obat semprot hidung ini rentan tidak pas aplikasinya, atau meleset ke tenggorokan. Jadi, pastikan cermat menggunakan obat semprot hidung agar hasilnya optimal.
Baca Juga: Pernah Disinggahi Orang Positif Covid-19, Bagaimana agar Ruangan Kembali Steril?
2. Terapi indra penciuman
Tak hanya dengan obat, cara mengobati anosmia secara alami bisa dengan terapi bau untuk mengasah kepekaan indra penciuman.
Terapi ini belakangan jamak direkomendasikan untuk mengatasi anosmia karena cedera kepala dan infeksi virus.
Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra penciuman efektif merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh yang tidak peka bau.
Baca Juga: Perhatikan, Ini Perbedaan Proses Vaksinasi Anak dan Dewasa
Terapi indra penciuman untuk anosmia ini menggunakan minyak esensial untuk memicu respons sensorik. Beberapa jenis minyak esensial yang digunakan memiliki aroma tajam seperti kayu manis, vanita, jeruk, dan pisang.
Para pasien diarahkan membuka stoples dengan aroma tertentu, lalu diarahkan memfokuskan pikiran dan ingatannya pada bau tersebut.
Durasi setiap mengingat bau setidaknya 20 detik. Setelah kelar satu aroma, penderita anosmia lantas menjajal aroma lainnya, sampai beberapa macam. Terapi indra penciuman ini biasanya dilakukan dua kali sehari selama beberapa minggu.
Baca Juga: Memiliki Anggota Keluarga Positif Covid-19? Ini yang Perlu Dilakukan
3. Operasi
Anosmia terkait penyumbatan saluran pernapasan seperti polip, tumor, atau kelainan bentuk tulang di dalam hidung terkadang tidak bisa disembuhkan dengan obat.
Dokter, umumnya merekomendasikan operasi pengangkatan polip, tumor, atau tindakan bedah untuk mengatasi kelainan bentuk tulang di dalam hidung.
Setelah saluran pernapasan tersebut lapang tanpa sumbatan, penderita bisa kembali mencium bau.
View this post on Instagram
4. Stop merokok
Cara mengatasi anosmia lainnya yakni setop merokok. Kebiasaan merokok dapat memperparah kondisi anosmia.
Pasalnya, rokok dapat menumpulkan kepekaan beragam indra, termasuk penciuman. Setelah diberi perawatan yang tepat, penderita yang mengalami anosmia bisa merasakan bau.
Melansir NHS, anosmia bisa sembuh atau membaik dalam hitungan minggu atau bulan. Tapi, di beberapa kasus yang jarang terjadi, perubahan indra penciuman ini tidak dapat diobati atau bersifat permanen.
Baca Juga: 8 Penyebab Miss V Terasa Nyeri Setelah Melakukan Hubungan Intim
Sayangnya, penyakit anosmia bawaan membuat orang tidak bisa mencium bau seumur hidup. Penurunan fungsi indra penciuman terkait penuaan juga tidak bisa diobati.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR