Melengkapi para pelaku usaha ritel tradisional, keberadaan e-commerce kini mulai mengambil porsi yang cukup besar, hingga 10% dari total pasar ritel yang mencapai USD300 miliar.
Beberapa perusahaan yang terkait ekonomi digital seperti e-commerce sedang menjalani proses penawaran umum perdana (IPO), sehingga semakin meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal.
Hal ini selaras dengan berkembangnya angka investor di pasar modal Indonesia. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), angka Year on Year (YoY) investor pasar modal nasional tercatat meningkat sebesar 93% menjadi 5,82 juta hingga periode Juli 2021.
Baca Juga: Pintar Atur Uang, Ini Tips Memilih Tas Branded Untuk Investasi Masa Depan
Djoko Soelistyo, Head of Investment and Advisory Bank DBS Indonesia, menjelaskan salah satu indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan dengan inovasi teknologi yang menjadi bagian dari new economy, adalah dari performa NYSE R&D Innovation Index sejak tahun 2000 yang telah bertumbuh sebesar 449%, jauh di atas performa Nasdaq Index.
Perubahan lanskap di era new economy ini sudah disikapi sejak awal oleh DBS Treasures Private Client untuk memanfaatkan peluang baru yang mulai bermunculan.
“Kami merancang dan merekonstruksi strategi wealth preservation nasabah sesuai dengan perkembangan pasar untuk mengelola kekayaan secara maksimal,” jelas Djoko.
Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang untuk Lindungi Aset Pribadi Saat Menikah
View this post on Instagram
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR