Pasalnya, terdapat 25.481 kematian balita karena infeksi pernapasan akut atau 17% dari seluruh penyebab kematian balita di Indonesia, seperti data dari Save The Children para rilis yang diterima PARAPUAN, Jumat (16/07) lalu.
Pneumonia menempati peringkat kedua penyebab kematian balita di Indonesia, setelah persalinan preterm (premature) dengan prevalensi 15.5%.
Beragam faktor menjadi penyebab pneumonia, seperti belum terpenuhinya ASI ekslusif (54%), berat badan lahir rendah (10,2%), belum imunisasi lengkap (42,1%), serta polusi udara di ruang tertutup dan rumah yang padat.
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ini 4 Penyebab Darah Menstruasi Berwarna Hitam
Pada 2018, 19.000 (16%) balita atau 2 balita/jam meninggal karena pneumonia.
Tahun 2019 secara global, Save the Children mencanangkan kampanye pneumonia pada anak melalui upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pneumonia di Indonesia.
STOP Pneumonia adalah kampanye terintegrasi yang menyasar pada kesadaran untuk mengubah perilaku guna mengatasi pneumonia pada anak kepada masyarakat luas, sosialisasi ke para pemangku kepentingan, mobilisasi sosial, dan kampanye parenting untuk menguatkan peran ayah di dalam keluarga.
Baca Juga: Jangan Coba-Coba Menahan Bersin, 7 Bahaya Fatal Ini Bisa Terjadi!
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR