Melansir Kontan, Co-Founder sekaligus CEO Tamasia Muhammad Assad mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir permintaan terhadap dinar meningkat.
Hal tersebut seiring pertumbuhan harga emas di 2020 yang trennya naik.
Meskipun Tamasia belum menawarkan produk dirham, namun prospek ke depan diprediksi masih akan positif.
Baca Juga: Jual Emas Batangan Kena Pajak, Ini Caranya Agar Investasi Tetap Untung
"Dinar karena berbasis emas, diprediksi kenaikan returnya bisa 20% hingga akhir tahun ini. Sedangkan untuk Dirham yang berbasis perak akan mengekor Dinar, atau justru lebih tinggi dari dinar," kata Assad, Jumat (05/02).
Assad mengatakan, pada dasarnya, investasi dinar dan dirham serupa dengan investasi emas perhiasan.
Apabila emas 24 karat memiliki kadar kemurnian 99,9%, maka dinar memiliki 22 karat dengan kemurnian 91,7%.
Baca Juga: Jangan Asal Beli, Teliti Kadar Perhiasan Emas agar Investasi Bisa Untung
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR