Nova.id - Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai, pemerintah terus mengimbau agar masyarakat taat protokol kesehatan (prokes) guna mencegah laju penularan virus.
Aturan prokes tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak (3M). Namun sayang, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya menerapkan prokes rupanya belum menyeluruh.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dr Sonny Harry B Harmadi mengatakan, saat ini tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk menerapkan prokes baru mencapai 60 persen.
Hal itu dia sampaikan dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) bertajuk "Dialog Semangat Selasa" yang diselenggarakan secara virtual di akun Youtube FMB9ID_IKP, Selasa (31/08/2021).
Baca Juga: 2 Hal Ini Jadi Pertimbangan Saat Membuang Masker Medis, Salah Satunya Bahaya untuk Lingkungan
Menurut Sonny, angka kesadaran tersebut masih bisa ditingkatkan melalui edukasi yang tepat. Masyarakat juga bisa belajar dari kasus-kasus yang terjadi di negara lain.
"Belajar dari negara-negara lain, seringkali terdapat lonjakan kasus ketika penerapannya (pembatasan sosial) dilonggarkan. Sementara, mutasi virus baru muncul ketika terjadi lonjakan kasus," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima NOVA, Rabu (1/8/2021).
Sementara itu, kata lonjakan kasus Covid-19 dapat diantisipasi dengan mencegah laju penularan Covid-19. Hal itu bisa dilakukan apabila masyarakat patuh terhadap aturan prokes.
"Varian baru virus ini berpotensi mengganggu efektifitas vaksin. Karena itu, kita harus berupaya agar lonjakan kasus tidak terjadi dengan cara mempertahankan protokol kesehatan,” papar Sonny.
Baca Juga: Alasan Wajib Pakai Masker Meski Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Sementara itu, pemerintah juga tengah berupaya menekan lonjakan kasus dengan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali hingga Senin (6/9/2021).
Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam mempercepat program vaksinasi dan upaya testing, tracing, serta treatment (3T) agar dapat berjalan lancar.
Saat ini, angka positivity rate di Indonesia juga sudah cukup rendah, yakni 12,3 persen. Namun, angka tersebut masih perlu diturunkan hingga 5 persen untuk mencapai angka "aman".
Ajak public figure jadi role model prokes
Dalam rangka memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menaati prokes, Satgas Covid-19 menginisiasi Gerakan Pakai Masker (GPM).
Baca Juga: Menyoal Apa Itu Childfree dan Keputusan yang Dianggap Egois, Benarkah Demikian?
Program tersebut bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar selalu memakai masker dan menaati aturan prokes lainnya, seperti mencuci tangan dan menjaga jarak.
Dalam pelaksanaannya, program tersebut menggandeng lebih dari 115 ribu Duta Perubahan Perilaku di seluruh Indonesia.
Salah satunya adalah dr Grace Hananta, C.Ht yang juga merupakan Campaign Director dari GPM. Ia pun sekaligus menjadi salah satu narasumber dalam Dialog Merdeka Barat 9.
“Inti ajakan dari GPM adalah pokoknya pakai masker dulu. Masker apapun jenisnya. Kita harus sadar bahwa sekarang mengenakan masker itu seperti halnya kita mengenakan baju,” ujar dr Grace.
Baca Juga: Bahaya Pneumonia di Tengah Pandemi Covid-19, Cegah dengan Imunisasi Anak!
Dalam upaya mengedukasi penggunaan masker, dr Grace juga menekankan pentingnya melakukan ajakan dengan cara yang nyaman dan menyenangkan, khususnya kepada generasi muda.
“Kita harus tunjukkan seberapa hebat kita (karena) bisa terus sadar pentingnya mengenakan masker," imbuhnya.
Pelaku seni Jeremy Teti pun turut mengajak masyarakat untuk tidak perlu gengsi memakai masker, terutama bagi mereka yang punya mobilitas tinggi.
Menurut Jeremy, masker bahkan telah berkembang menjadi salah satu item fashion yang bisa disesuaikan dengan outfit yang dipakai masyarakat. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mengenakan masker saat keluar rumah.
“Tidak perlu merasa penampilan kita berkurang karena mengenakan masker. Masker justru bisa meningkatkan fashion. Dengan masker, kita punya penampilan yang sehat, penampilan yang (taat) prokes,” kata Jeremy.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR