Hal ini membuat para peneliti menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang, mereka yang minum kopi dalam jumlah banyak lebih berisiko mengalami masalah kepadatan tulang dan berpotensi terkena osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh.
Masalah ini cenderung terjadi pada mereka yang berusia lanjut, karena kepadatan tulang akan semakin menipis seiring bertambahnya umur.
Tak hanya itu, peneliti juga menyimpulkan bahwa atlet sama berisikonya. Pasalnya, mereka kerap menggunakan kafein untuk meningkatkan performa di lapangan.
Baca Juga: Cegah Bahaya, Kenali Seluk Beluk Fase Kritis Demam Berdarah di Sini
Banyak minuman energi yang dikonsumsi atlet memiliki antara 300 hingga 400 mg kafein per kalengnya. Selain itu, beberapa suntikan energi juga mengandung jumlah kafein yang sama.
Lalu, suplemen dengan kafein, seperti minuman pre-workout, memiliki kafein yang berkisar antara 150 hingga 300 mg per porsi.
Menurut Kristin Gillespie, R.D., ahli diet dan konselor nutrisi yang berbasis di Virginia Beach, Virginia, artinya itu berarti atlet mungkin saja mengonsumsi 800 mg kafein walau dia tidak minum kopi.
Baca Juga: Waspada, Ini Bahaya Makan Terlalu Cepat bagi Kesehatan, Stop Sekarang!
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR