Untuk diketahui, dinar merupakan kepingan logam yang sebagian atau seluruhnya dibuat dari emas dan mengandung emas 91,7 persen.
Sementara itu, dirham adalah kepingan logam perak yang mempunyai kandungan perak 99,95 persen.
Menurut Ariston, dinar dan dirham memang dipergunakan untuk keperluan investasi dan bukannya sebagai alat tukar.
Baca Juga: Catat, Ini 5 Kesalahan Investasi Emas Online yang Bisa Bikin Rugi
Contohnya, masyarakat membeli emas untuk jaga-jaga ketika ekonominya sedang tidak baik, maka dia bisa menjual emas itu.
"Terkait soal jual beli dinar dan dirham ini, itu ada mekanismenya. Sedangkan bila ada yang mengggunakan untuk alat tukar jual beli itu jelas salah,” jelasnya.
Dinar dan dirham itu diibaratkan ornamen atau perhiasan yang biasanya digunakan untuk koleksi.
Baca Juga: Melihat Prospek Investasi Dinar Emas dan Dirham Perak, Cari Tahu di Sini
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR