Terlebih dalam situasi pandemi ini dimana menurut hasil riset IPK, ditemukanadanya peningkatan mereka yang mengalami gangguan psikologis, rentan stres, depresi, bahkan terancam bunuh diri.
“Upaya ini (peluncuran website) sebagai aksi nyata mencegah mereka yang berpikiran untuk melakukan bunuh diri, mengingat bunuh diri adalah masalah global dan masalah kesehatan masyarakat yang serius yang dapat dicegah,” ungkap Dr. Gamayanti.
Dr. Sandersan Onie, Peneliti Kesehatan Mental dalam Pencegahan Bunuh Diri, pendiri Emotional Health for All, dan pemrakarsa website ehfa.id, menjelaskan bahwa berdasarkan penelitiannya, untuk setiap kematian bunuh diri, kemungkinan ada 29 upaya serupa di tempat lain.
Baca Juga: Bersepeda Bisa Mengatasi Depresi Hingga Jaga Berat Badan Tetap Ideal
“Upaya bunuh diri dapat menular, khususnya mereka yang berada di sekitar individu yang bunuh diri," ujarnya.
Selain itu, Dr. Sandersan menemukan kurangnya keahlian penelitian dalam membantu menginformasikan apa yang perlu dilakukan, seperti upaya pencegahan yang sudah tidak relevan atau tidak efektif dengan zaman yang berubah.
Melihat upaya bunuh diri yang banyak dilakukan generasi milenial, Dr. Sandersan mengembangkan website pencegahan bunuh diri, ehfa.id.
Baca Juga: Rentan Stres, Ini Tips Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR