Gangguan Narsistik
Dikutip dari Mayo Clinic, pelaku love bombing ini biasanya memiliki gangguan kepribadian narsistik atau narcisstic personality disorder.
Menurut Ami Kaplan, LCSW, seorang psikoterapis di New York City, love bombing sudah termasuk gejala gangguan kepribadian narsistik.
"Mereka berusaha untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seseorang yang mereka inginkan dengan menampilkan citra diri mereka yang ideal," kata Lori Nixon Bethea, PhD, pemilik International Heart Counseling Service.
Baca Juga: Resep Tabloid NOVA Seminggu: Tumis Sayur Seafood Lezat untuk Santap Bersama Keluarga
Tujuannya, tentu untuk meningkatkan ego dengan mendapatkan pujian dan validasi yang mereka inginkan. Pelaku love bombing ini ingin pasangannya memiliki ketergantungan emosional, fisik, atau finansial kepada mereka.
"Orang-orang yang terlibat love bombing sering melakukannya secara tidak sadar, meskipun mereka mungkin menyadari efek perilaku mereka terhadap orang lain," kata Jessica.
Pelaku love bombing atau yang disebut dengan love bomber ini mungkin akan membuat kita nyaman pada awalnya.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Sulit Dapat Pekerjaan di Masa Pandemi, Tora Sudiro Krisis Percaya Diri
View this post on Instagram
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR