NOVA.id - Semakin pesatnya perkembangan teknologi membuat banyak perusahaan yang mengadopsi teknologi dalam bisnisnya.
Perusahaan yang menggunakan teknologi tersebut disebut new economy.
Dalam investasi reksa dana tentunya kita harus bisa menentukan apakah akan berinvestasi di sektor new ecomony atau old economy.
Nah, Sahabat NOVA manajer investasi perlu menentukan apakah akan berinvestasi di perusahaan old economy atau memilih perushaan new economy, keduanya memiliki pertimbangannya masing-masing.
Perlu diketahui, bahwa kinerja reksa dana tidak diukur dari besarnya laba yang dihasilkan perushaan dalam portofolionya.
Kinerja reksa dana diukur pada kenaikan atau penurunan harga sahamnya.
Baca Juga: Belum Terlambat, Begini Cara Investasi yang Cocok untuk Masa Tua
View this post on Instagram
Reksa dana sebagai pemegang saham memiliki sistem kerja yang mengikuti harga saham, bukan laba bersih yang dihasilkan perusahaan.
Bisa dibilang ketika kita akhirnya memilih saham new economy hal itu tergolong rasional.
Hal ini karena logika investasinya mudah dipahami oleh investor.
Baca Juga: Agar Tak Jatuh Miskin, 5 Cara Investasi Ini Harus Segera Dihindari
Selain itu, didukung dengan hype atau sentimen yang tinggi dari investor.
Meski demikian, saham new economy juga memiliki risiko.
Semua saham memiliki risiko fluktuasi harga, baik itu saham old ataupun new economy.
Baca Juga: Cara Investasi Properti yang Harus Diperhatikan Salah Satunya Lokasi
Dan kalau sedang turun bisa juga sampai puluhan persen.
Bedanya hanya perusahaan yang mampu mencetak laba yang besar dan konsisten tumbuh, saat harganya turun akan semakin menarik bagi investor.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Septirini Sekar Nusantari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR