NOVA.id - Banyak yang enggan mengonsumsi jengkol karena baunya yang menyengat.
Di sisi lain, pecinta jengkol bisa menghabiskan porsi besar makanan unik satu ini.
Namun pecinta jengkol harus berhati-hati karena makan jengkol berlebihan bisa bahaya.
Baca Juga: Kulit Orang Asia Lebih Mudah Alami Flek Hitam, Apakah Berbahaya?
Menurut Ahmad Sulaeman, PhD., Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University sekaligus Sekjen Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan, mengonsumsi jengkol berlebihan dapat menyebabkan jengkoulen.
Salah satu tanda jengkoulen atau jengkolan adalah sulit buang air kecil.
Namun gejala ini tidak permanen jika penderita mengurangi konsumsi jengkol.
Baca Juga: Benarkah Kerja di Atas Kasur Bisa Berbahaya? Simak Penjelasannya
Sulaeman menuturkan, efek jengkoulen disebabkan oleh kandungan asam oksalat atau asam jengkolat dalam jengkol.
Asam jengkolat merupakan jenis asam yang mengandung sulfur sehingga tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Selain itu, bahaya makan jengkol berlebihan lainnya adalah batu ginjal.
Baca Juga: Ampuh, Cara Ini Aman Cegah Bahaya Munculnya Flek Hitam di Wajah
"Jadilah misalnya ada orang mengalami susah buang air kecil, urinnya berdarah karena terbentuk kristal kan."
"Kristal bisa dari asam jengkolat itu terbentuk kristal, mungkin terbentuk batu oksalat dan sebagainya," jelasnya, dilansir dari Kompas.com.
Kendati demikian, jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, maka jengkol baik untuk kesehatan.
Baca Juga: 6 Cara Aman Menghilangkan Flek Hitam di Pipi, Sama Sekali Nggak Bahaya
View this post on Instagram
Pasalnya, jengkol mengandung zat anti radikal bebas.
Namun seperti yang sudah dijelaskan, makan jengkol berlebihan bisa membuat gagal ginjal.
Selain mengurangi porsi makan jengkol berlebihan, pecinta jengkol juga harus banyak minum air putih untuk menetralisir kandungan berbahaya.
Baca Juga: Jangan Mandi Setelah Makan, Bahaya Ini Bisa Mengancam Tubuh Kita!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR