Ajak petani milenial kembangkan sektor pertanian
Sasaran penyerapan KUR adalah para petani muda atau milenial yang sedang atau ingin memulai usaha tani dari nol. Meski, tidak menutup kemungkinan bagi petani lainnya untuk mendapat bantuan akses KUR juga.
Terkait petani milenial, pemerintah berencana untuk mengangkat 2,5 juta petani milenial pada 2024. Pemerintah melalui Kementan akan memberikan bimbingan, pelatihan, evaluasi, akses KUR, dan pendampingan ekspansi.
Baca Juga: Akuaponik Bercocok Tanam dan Budidaya Ikan Bermodal Rp20 Ribu
"Selain kami fasilitasi untuk akses, juga akan diberikan konsepsi usaha. Kita lihat pasar perlunya apa, itu yang akan diusahakan,” ujar Kasdi.
Dukungan serupa juga diberikan oleh Aliansi Petani Indonesia (API). Kepada petani yang mengalami kesulitan akses, API akan menjembatani mereka dengan pemangku kebijakan dan Dinas Pertanian terkait.
Selain itu, API juga akan mendorong konsep kewirausahaan kepada para petani. Tujuannya, agar petani memenuhi persyaratan bank untuk mendapat kredit usaha.
Sekretariat Jendral API Gus Din mengatakan, API juga mendorong para petani, utamanya petani milenial, agar dapat menjadi jembatan menuju sektor pertanian berbasis teknologi.
Baca Juga: Bangga! TaniHub Dukung Petani Lokal Ekspor ke Negara-Negara Ini
Menurut Gus, teknologi memiliki peran penting dalam pertanian modern. Teknologi dapat membantu digitalisasi pemasaran, pengendalian hama, prediksi perubahan iklim, dan perhitungan pola kalender musim.
“Implementasi ini butuh peran anak muda. Kita harus memastikan bahwa solusi setiap kendala pertanian sebetulnya ada di desa,” ungkapnya.
Meski demikian, Kementan dan Kemendes sudah mulai bergerak untuk memberdayakan anak-anak muda di sektor pertanian. Salah satunya melalui pilot project yang melibatkan anak muda untuk memetakan lahan sawah dan menghitung luasan panen di suatu kawasan.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR