Tingkat warna berlian tertinggi dengan jejak warna paling sedikit digolongkan dalam skala D, sedangkan tingkat warna berlian terendah dengan jejak warna yang banyak alias adalah Z.
"Skala D adalah yang paling putih. Walau begitu, sampai dengan skala G pun, kita dengan mata telanjang masih melihatnya berwarna putih," ujar Leticia, Kamis (7/2/2019).
Untuk mengetahui seberapa banyak jejak warnanya, kita harus melihatnya menggunakan alat khusus seperti teropong berlian yang bisa memperbesar ukurannya, dibandingkan dengan warna standar.
Bila dengan mata telanjang saja kita sudah bisa melihat jejak warna yang membuatnya tampak tidak bersih, maka berlian tersebut umumnya tidak dihargai terlalu tinggi. Bagaimana bila warnanya melebihi skala Z?
Bukankah berlian berwarna seperti Hope Diamond yang terkenal itu justru berharga mahal? Untuk kategori itu GIA memasukkannya dalam kelompok Fancy Color Diamond dan diukur dengan parameter yang berbeda.
Baca Juga: Cegah Kerugian, Ketahui 5 Kesalahan Investasi Emas Digital Ini
2. Clarity
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah clarity atau kejernihan. Seperti kebanyakan batu mulia, berlian juga tak luput dari cacat atau noda lain yang mempengaruhi tingkat kejernihannya.
Cacat ini bisa berupa titik, goresan, atau bentuk seperti gelembung air. Yang perlu diperhatikan adalah ukuran cacat itu, apakah besar atau kecil.
Cacat yang besar membuat berlian berkurang harganya. Lalu seberapa banyak cacat yang ditemukan, karena makin banyak, harganya pun makin turun.
Selain itu, di mana letak cacat tersebut, karena cacat di bagian yang terlihat membuatnya menjadi turun grade-nya. Standar dari GIA menggolongkan kejernihan dalam beberapa tingkat.
Yang tertinggi adalah FL (Flawless), alias tidak ada cacat, lalu IF (Internally Flawless), tidak ada cacat di dalam namun memiliki bekas tanda di luar berlian yang hanya bisa dilihat dengan alat khusus.
Baca Juga: 5 Cara untuk Memprediksi Sneaker Mana yang Cocok Menjadi Investasi
KOMENTAR