2. Mengira butuh banyak uang untuk investasi
Jika kita merasa tidak punya cukup uang untuk investasi, kita malah akan merugi dalam jangka panjang.
“Pada kenyataannya, seberapa sering kita menerima uang dalam jumlah besar sekaligus? Mengandalkan diri pada tunjangan, bonus akhir tahun, atau hadiah untuk mencapai tujuan keuangan akan menunda mencapai garis finish," ujar Steve Dorval, head of digital advice di Twine.
Lebih baik berinvestasilah dalam jumlah yang lebih kecil, tetapi konsisten. Cara ini justru lebih berhasil dan jauh lebih dapat diprediksi.
Ingat juga, saat ini banyak produk investasi yang terjangkau. Misalnya investasi reksa dana online bisa dimulai dari Rp10.000 saja.
Baca Juga: 3 Produk Investasi dengan Modal Rp10 Ribu, Cara Receh Jadi Kaya Raya!
3. Tidak melakukan diversifikasi
Kesalahan berikutnya yaitu tidak melakukan diversifikasi, di mana kita menempatkan seluruh dana untuk satu produk investasi saja.
Ketika portofolio tidak memiliki diversifikasi, maka investasi itu akan lebih terpapar satu risiko spesifik dan volatilitas akibat gejolak pasar.
Holeman menyarankan agar kita mendiversifikasi portofolio investasi, misalnya perpaduan saham dan obligasi.
"Anda juga bisa berinvestasi lewat platform (layanan penjual instrumen) investasi. Ini akan secara otomatis mendiversifikasi risiko pada portofolio Anda," terang Holeman.
Baca Juga: Ini 2 Manfaat Penting Diversifikasi Investasi, Investor Wajib Tahu!
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR