NOVA.id - Sunat pada anak laki-laki tentu tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Ternyata sunat pada anak laki-laki memang memiliki banyak manfaat.
Namun, di usia berapa anak lelaki sudah harus disunat? Apakah lebih baik ketika beranjak remaja ataukah justru sejak dini?
Baca Juga: Blak-blakan, Oki Setiana Dewi Bocorkan Detail Rangkaian Acara Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan
Hal tersebut dibahas langsung melalui siaran Live Instagram NOVA bersama dr M. Dwi Priangga, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Pusat Fertilitas Bocah Indonesia yang berjudul "Jaga Kesehatan Reproduksi Buah Hati Sejak Dini".
Menurut dr M. Dwi Priangga, batasan usia sunat pada anak laki-laki umumnya tidak ditentukan, tetapi lebih baik jika dilakukannya sejak dini.
"Kalau untuk sunat pada anak laki-laki sebenarnya tidak ada batasan waktu, tetapi tren saat ini dilakukannya lebih baik dari awal, karena ketika baru lahir maka tidak diperlukan pembiusan," ucap dr M. Dwi Priangga.
Baca Juga: Klarifikasi Mantan Suami Nindy Ayunda Soal Tudingan Bebas Sebelum Waktunya
Menurutnya, justru akan lebih simpel jika sunat atau sirkumsisi dilakukan pada anak bayi yang belum memilki tenaga terlalu kuat.
"Bayi baru lahir itu kan belum besar, tenaga juga belum terlalu kuat, jadi bisa cuma digendong oleh ibunya dan dilakukan sirkumsisi oleh dokter bedah anak dan itu sifatnya lebih simpel tidak perlu pembiusan," paparnya.
Namun, jika sang anak sudah memiliki berat badan lebih dari 6 kilogram, ada baiknya dilakukan pembiusan yang justru disebut akan menimbulkan risiko.
Baca Juga: Cara Investasi Saham di Bank BNI, Perhatikan 3 Strategi Ini
"Tapi kalau sudah 2-3 bulan, atau berat badan di atas 6kg harus sudah dilakukan pembiusan. Nah adanya pembiusan ini bisa timbulkan risiko, jadi lebih baik dilakukan jika anaknya sudah agak besar agar dilakukan pembiusan lokal saja," terangnya.
Namun, sebelum melakukan sunat pada anak laki-laki sejak dinil, tentu harus dilihat terlebih dahulu kesehatan sang anak, hal tersebut bisa dicek langsung oleh dokter yang bersangkutan.
"Zaman sekarang di rumah sakit sudah banyak anak laki-laki lahir langsung disunat, tapi nanti harus dilihat dulu penisnya, dokter yang akan bertugas lihat, kalau tidak normal dan ada kelainan letak lubang, maka ditunda dulu sampai anak lebih besar dan ada evaluasi lebih lanjut.
Misalkan kejadian hipospadia, letak lubangnya tidak di ujung, tetapi berada di agak di pangkal. Nah itu berarti ada kelainan yang harus diatasi tidak hanya dilakukan dengan sirkum secara biasa," pungkas dr M. Dwi Priangga.
Jadi, untuk Sahabat NOVA yang masih ragu untuk melakukan sunat anak laki-laki di usia berapa baiknya, bisa langsung dikonsultasikan kepada dokter anak terlebih dahulu ya!
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR