Kita sering lupa untuk bertanya seperti, “Siapa yang duduk di sebelah kamu? Kamu tadi main dengan siapa? ini akan berpengaruh, karena anak merasa hal ini enggak perlu,” sambungnya.
Akhirnya, tanpa disadari orang tua sendirilah yang membuat anak kesulitan untuk bersosialisasi.
Sosialisasi Saat Pandemi
Di usia balita hingga anak memasuki Sekolah Dasar (SD) awal atau hingga kelas 3 SD, tingkat pemahaman kognitif anak masih soal sesuatu yang konkret.
Baca Juga: Menopause Dini, Apakah Bahaya? Simak Penjelasannya Berikut Ini
Anak harus mengalami atau melihat, hingga memegang terlebih dulu baru akan paham.
Tentu saja kondisi pandemi yang serbavirtual ini, normalnya tidak cukup bagi anak untuk mengerti. Dalam keadaan normal, orang tua bisa mencontohkan langsung pada anak, misalnya dengan bertegur sapa dengan tetangga dan sebagainya.
Dalam kondisi saat ini, orangtua bisa lebih aktif menstimulus anak dengan mengajak anak bersosialisasi dan berinteraksi.
Baca Juga: Menopause Dini, Apakah Bahaya? Simak Penjelasannya Berikut Ini
View this post on Instagram
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR