Menurut psikolog anak dan keluarga Ayoe Sutomo, M.Psi, Psikolog, dalam pola asuh helikopter ini orangtua sangat memerhatikan anaknya, dan selalu ada untuk melindungi sang anak, namun perhatian yang diberikan sangat berlebihan atau over protektif.
“Helicopter parenting lebih kepada orangtua yang terlalu fokus terhadap anak, ya, seperti helikopter mengelilingi anaknya ikut ke mana saja. Dalam konteks orangtua di sini, mencampuri berbagai macam keputusan-keputusan yang dibuat oleh anak, menentukan apa yang harus dibuat oleh anak,” jelas Ayoe kepada NOVA.
Baca Juga: Hati-Hati Ada Bahaya Memuji Anak Berlebihan, Bisa Munculkan Kepribadian Ini
Berdampak Negatif
Lebih lanjut, helicopter parenting sebaiknya tidak dilakukan, karena memiliki dampak negatif. Apa saja, ya, dampaknya?
1. Anak tidak percaya diri, karena tidak pernah dibiarkan untuk mengambil
keputusan-keputusannya sendiri.
2. Tak mampu menghadapi masalah. Artinya kemampuan anak untuk menyelesaikan masalah baik secara life skill maupun coping skill sangat buruk.
Baca Juga: Anak Takut Menginjak Rumput? Yuk! Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR