“Karena setiap ada masalah selalu ada orangtua yang di samping dia, melindungi dia, menjaminkan bahwa masalahnya akan selesai, bahkan membantu mengambil keputusan-keputusan yang dirasa ‘aman’ oleh orangtua,” jelas Ayoe.
3. Jadi pecemas. Anak yang dibesarkan dengan pola helicopter parenting cenderung
menjadi pecemas, sulit mengambil keputusan, takut salah.
4. Merasa istimewa. Karena selalu dinomorsatukan di rumah, saat anak bersosialisasi di luar rumah ia akan memiliki pikiran jika dirinya harus mendapatkan perlakuan istimewa.
Baca Juga: Agar Selalu Update dengan Tren Busana Anak, Simak 5 Tips Ini
Padahal belum tentu, di luar atau di lingkungan sosailnya ia memiliki keistimewaan khusus.
Menurut Ayoe, terkadang orangtua yang menjalankan helicopter parenting ini tidak sadar dengan apa yang dilakukannya.
Ada beberapa faktor yang membuat orangtua melakukannya. Mulai dari cemas berlebih akan kondisi sang anak.
Baca Juga: Otoriter Hingga Demokratis, Yuk! Kenali 4 Gaya Pengasuhan Anak
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR