Dalam menjalankan dan mencapai kesuksesan sebuah bisnis, brand purpose memainkan peranan penting yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Brand purpose sendiri dapat menjadi sebuah fondasi esensial yang mampu mengarahkan dan mendorong sebuah bisnis untuk terus berkembang.
Tujuan akhir yang ingin dicapai brand purpose tidak berfokus pada profit bisnis, tapi bagaimana sebuah bisnis juga dapat mengemban tujuan mulianya sehingga membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Program Stimulus Bangga Buatan Indonesia Kucurkan Dana Untuk UMKM Hingga Rp50 Juta
Memetik pelajaran berharga dari kisah perjalanan Audrey Maximillian Herli membangun Riliv melawan stigma negatif isu kesehatan mental dan dr. Shirley Oslan yang vokal mendobrak standar kecantikan dengan bisnisnya Mad for Makeup, berikut dua strategi jitu mereka yang dapat menginspirasi perumusan brand purpose dalam sebuah bisnis:
1. Lahir sebagai solusi, bukan ikut tren semata
Saat mendirikan bisnis, umumnya pelaku bisnis terlena mencari ide bisnis yang sedang tren di masa itu, tanpa mempertimbangkan faktor penting yang harus dipersiapkan, yakni merumuskan tujuan mulia (brand purpose) apa yang ingin mereka capai dengan bisnisnya.
Akibatnya, bisnis yang dibangun dapat kehilangan relevansinya seiring berjalannya waktu.
Audrey Maximillian Herli, Co-Founder & Chief Executive Officer of Riliv mengatakan, "Kunci utamanya adalah fokus pada masalah yang ada, bukan hanya sekadar mengikuti tren terutama di tengah dinamisnya perubahan industri bisnis."
Baca Juga: Profil UMKM Ummu Balqis Frozen, Baru 1,5 Tahun Sudah Punya 50 Cabang
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR