Sebab, menurut Karina, pertanyaannya bukan lagi, “Mau punya anak atau tidak?”
Tetapi lebih mengarah kepada, “Siap menjadi orangtua atau tidak?”
Setidaknya pertanyaan ini ditanyakan oleh kita kepada diri kita sendiri.
Baca Juga: Jangan Lupa, Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Menikah Penting, loh!
Ingat, menjadi orangtua dan punya anak itu dua hal berbeda, ya.
Dalam istilah “punya anak”, mindset-nya adalah kita mendapat banyak hal: dapat keturunan, dapat senang- senang.
Namun, menjadi orangtua berarti kita bertanggung jawab atas kehidupan manusia lain.
Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang untuk Lindungi Aset Pribadi Saat Menikah
Makanya pertimbangannya harus matang.
“Jika setelah dipertimbangkan ternyata kita tidak siap atau tidak mau menjadi orangtua, itu juga bagus. Karena akhirnya tidak akan merugikan siapa-siapa. Toh, tidak ada yang harus di dunia ini terkait punya anak atau menjadi orangtua. Yang ada, boleh menjadi orangtua kalau siap dan mampu. Tapi tidak harus,” tutur Karina.
Nah, dengan begitu bisa dikatakan jika keputusan childfree bukan berarti keputusan yang egois.
Baca Juga: Bikin Perjanjian Pra Nikah, Rey Utami Minta Semua Harta Suami Kalau Terbukti Selingkuh
Lagipula, tidak ada orang yang berhak menilai childfree itu egois atau tidak.
Sebab, kita semua punya motivasi atau alasan dalam mengambil keputusan untuk diri kita sendiri, apa pun itu.
Justru sebaliknya, childfree bisa jadi hasil keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie Buat Perjanjian Pra Nikah
View this post on Instagram
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR