NOVA.id - Indonesia memiliki lebih dari 65 juta UMKM yang bergerak di berbagai sektor. Sebanyak 64% UMKM didirikan oleh perempuan, menjadikan UMKM sebagai ujung tombak penggerak perekonomian yang bersifat inklusif.
Di tengah pesatnya pertumbuhan UMKM perempuan, masih terdapat tantangan yang dihadapi perempuan untuk bisa berdaya melalui kewirausahaan, seperti terbatasnya akses permodalan maupun literasi digital.
Perusahaan fintech sejatinya bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk memperoleh layanan keuangan sekaligus mendapatkan bimbingan dan literasi digital untuk mengembangkan potensinya.
Baca Juga: Raisa Tutup Akhir Tahun dengan 4 Piala Penghargaan Bergengsi
Namun, beredarnya isu miring mengenai layanan fintech pinjaman online ilegal membuat masyarakat enggan untuk menggunakan layanan fintech.
Padahal, masih banyak perusahaan fintech yang terbukti berhasil menciptakan dampak pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan UMKM.
PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) sebagai pioneer fintech peer-to-peer lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pedesaan melalui akses permodalan, membuktikan bahwa fintech dan perempuan merupakan kolaborasi yang apik dalam menghadirkan kesejahteraan yang merata.
Baca Juga: Nining Santoso Berhasil Raih Penghargaan di Ajang Perempuan Inspirasi Indonesia 2021
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR