NOVA.id - Seperti yang kita ketahui, salah satu aspek yang harus diperhatikan sebelum menikah adalah soal finansial.
Ya, keuangan menjadi hal penting yang harus dibicarakan dengan pasangan. Bahkan, faktor ekonomi menjadi penyebab perceraian terbanyak di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara.
Atas dasar hal tersebut dan dalam rangka memperkuat literasi keuangan untuk menjaga ketahanan keluarga, Otoritas Jasa Keluarga (OJK) meluncurkan buku saku literasi keuangan untuk calon pengantin.
Menurut Tirta, keluarga termasuk vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Bukan hanya itu, ia juga menilai orangtua yang memiliki literasi keuangan memadai diharapkan bisa menularkan hal tersebut pada anak-anak, mengingat edukasi keuangan anak-anak diawali dari orang tua.
“Keluarga merupakan satu pilar perekonomian, di mana kesehatan keuangan keluarga akan memberikan pengaruh terhadap kesehatan keuangan negara secara keseluruhan,” ujar Tirta dalam Peluncuran Infrastruktur Keuangan, Senin (20/12).
Baca Juga: Pentingnya Literasi Asuransi Jiwa Syariah Bagi Perempuan Indonesia
Oleh karena itu, Tirta berharap buku saku tersebut bisa didistribusikan oleh Kementerian Agama RI untuk calon pengantin secara masif. Serta, melakukan edukasi keuangan bagi mereka.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin mengatakan bahwa buku saku tersebut memang diperlukan bagi calon pengantin.
Mengingat, tiap tahunnya ada dua juta pasangan yang menikah dan 400.000 pasangan yang bercerai dengan mayoritas disebabkan oleh faktor ekonomi.
Baca Juga: Cara Berinvestasi Bagi Pemula, Patut Dipelajari agar Tak Salah Langkah
Ia menilai masyarakat di Indonesia saat ini masih membutuhkan literasi keuangan, terutama bagaimana mengatur keuangan dalam keluarga. Hal itu dikarenakan faktor ekonomi tidak hanya menyebabkan perceraian namun juga menyebabkan adanya kekerasan dalam rumah tangga.
“Kita bersama-sama akan mengeksekusi terutama untuk bagaimana calon-calon pengantin mendapatkan informasi yang memadai, setiap tahunnya sekitar dua juta calon pengantin di Indonesia,” ujar Kamaruddin.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
KOMENTAR