Sri mengatakan, hasil penelitian vaksin booster kemungkinan baru akan diketahui pada akhir tahun 2021.
Ia mengatakan, ada tiga kriteria yang ditetapkan ITAGI untuk vaksin booster, yaitu:
1. Dapat memblokir protein spike
Pertama, vaksin Covid-19 tersebut dapat memblokir protein spike pada Covid-19 yang bisa masuk melalui saluran pernapasan.
Baca Juga: Peneliti Sebut Ada 5 Gejala Varian Omicron yang Sering Dirasakan Pasien, Apa Saja?
2. Efikasinya lebih tinggi
Kedua, vaksin tersebut memiliki efikasi yang lebih tinggi.
"Kita mencari efikasinya lebih tinggi misalnya AstraZeneca, Pfizer, Moderna lebih tinggi dari Sinovac," kata Sri.
3. Efikasi terhadap varian Delta
Kriteria terakhir adalah efikasi vaksin terhadap varian baru virus corona, terutama varian Delta.
"Ketiga itu menjadi pemikiran kita maka kita meneliti Sinovac (dosis pertama) Sinovac (dosis kedua) di-booster Sinovac, Sinovac-Sinovac di-booster AstraZeneca, Sinovac-Sinovac di-booster Pfizer, kemudian AstraZeneca di-booster oleh Pfizer atau vaksin yang sama," imbuhnya.
Baca Juga: Kasus Omicron Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Langkah Tepat untuk Menghadapinya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rencana Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum, Kapan Diluncurkan?
KOMENTAR