NOVA.id - Masalah kepercayaan atau trust issue bisa tercipta sebagai hasil dari pengalaman kita di masa lalu atau sekarang.
Misalnya hubungan kita dengan orang tua di masa lalu, dapat memainkan peran yang sangat besar dalam cara kita menjalin hubungan pada saat ini.
Psikolog berlisensi Nicole Beurkens, Ph.D. mencatat, jika kita mengalami pengkhianatan, pengabaian, atau kekerasan saat masih muda, ini dapat menyebabkan trust issue saat dewasa.
Selain itu, Beurkens juga menambahkan bahwa trust issue juga dapat muncul sebagai akibat dari pengalaman dikhianati atau disakiti dalam hubungan orang dewasa, termasuk teman, anggota keluarga, dan/atau pasangan romantis.
Agar kehidupan bisa berlangsung dengan baik, tentu saja kita harus tahu cara mengatasi trust issue ini.
Baca Juga: Punya Pasangan tapi Merasa Kesepian, Ini Penyebab dan 6 Cara Mengatasinya
Namun, sebelum mengteahuinya, simak dulu 7 ciri atau tanda trust issue berikut ini, seperti yang dilansir dari Mind Body Green.
Menurut Beurkens orang yang punya trust issue akan sering mengalami kesulitan dengan komitmen.
Itu karena adanya rasa takut untuk terbuka dan terlihat.
Ketika kita mengalami trust issue, kita tidak percaya dengan hubungan yang bisa saling percaya dan memuaskan.
Jika kita memiliki trust issue, kita seringkali berasumsi bahwa orang lain sengaja melakukan sesuatu untuk menyakiti diri kita.
Kita mungkin sulit untuk menerima isyarat, pujian, atau cinta yang tulus.
Itu semua karena kita tidak percaya bahwa tindakan itu asli dan bukan kedok untuk motif tersembunyi.
Sebagai akibat dari tidak bisa berkomitmen, banyak orang dengan trust issue akan menarik diri pada tanda-tanda masalah terkecil.
Begitu kita berpikir bahwa kita tidak dapat mempercayai orang, ini akan membuat kita enggan untuk membentuk hubungan baru.
Baca Juga: Ada Bahaya Kesehatan untuk Orang Kesepian, Ini 7 Cara Mengatasinya
Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, bahkan dengan orang terdekat, kita mungkin terlalu tertutup tentang diri sendiri.
Terapis Michael Moran, LCSW, CST mengatakan, hal itu bisa terjadi karena kita memiliki ketakutan tertentu.
"Seringkali, Aku takut aku tidak bisa menjadi diriku sendiri bersamamu. Aku takut kamu tidak akan menerimaku apa adanya. Aku takut kamu tidak akan membiarkanku masuk," kata Moran.
Ketika kita merasa tidak percaya dan berpikir buruk, sering kali itu bisa membuat kita menjadi reaktif dan menciptakan pertengkaran, bahkan untuk hal-hal kecil.
Hal tersebut bisa terjadi karena pada dasarnya kita tidak memiliki kepercayaan.
Dan ketika masalah kecil atau besar itu memicu perasaan ketidakpercayaan, maka pertengkaran bisa terjadi.
Baca Juga: 12 Tanda dan 7 Alasan Pria Selingkuh Menurut Ahli, Cari Tahu di Sini
Trust issue dapat menyebabkan kita menjadi sosok yang protektif dan waspada, baik terhadap diri sendiri maupun orang yang dekat dengan kita.
Kita mungkin selalu membayangkan skenario terburuk dalam hubungan, atau mengalami pemikiran buruk jika kita merasa ada seseorang yang ingin menipu kita.
Trust issue dapat mempersulit seseorang untuk terbuka.
Mungkin di masa lalu, kita mendapat perlakuan yang menyebabkan kita kehilangan rasa percaya.
Oleh karena pengalaman itu, kita pun enggan untuk terbuka karena takut tidak bisa diterima atau dihargai.
Penting untuk menyadari bahwa saat ini kita memang memiliki trust issue.
Setelah kita menyadarinya, coba cari tahu apa penyebab perasaan ini muncul, apakah karena pengkhianatan, pengabaian, atau hal lainnya.
Sebagian orang bisa berdamai dengan masa lalu dengan cara membaca buku atau terlibat dengan orang-orang yang bisa menjadi support system.
Namun, Sahabat NOVA juga bisa mencoba metode terapi untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu tantangan besar dalam masalah trust issue adalah belajar menerima risiko.
Beurkens mengatakan, setiap orang pasti membuat kesalahan dan mungkin itu bisa mengecewakan kita.
Namun, ingatlah bahwa itu tidak berati mereka tidak bisa dipercaya.
Selain itu, cobalah untuk berani membentuk hubungan yang baru, meskipun kita memiliki pengalaman pahit di masa lalu.
"Cobalah belajar untuk mengevaluasi secara lebih objektif apa yang terjadi sekarang, dan tidak hanyut secara emosional oleh asumsi," tambah Beurkens.
Baca Juga: Sering Menangis Tanpa Sebab? Mungkin 8 Hal Ini Jadi Pemicunya
Jika kita sedang menjalin hubungan, pastikan pasangan Sahabat NOVA terlibat sehingga dia dapat mendukung kita di masa penyembuhan ini.
Dalam hal ini, Moran mengatakan, kita dan pasangan harus saling terhubung, responsif, dan bisa dijangkau.
Kepercayaan adalah faktor besar dalam fondasi setiap hubungan.
Ketika kita tidak bisa mempercayai orang-orang terdekat, kita bisa merasa sangat terisolasi dan kesepian.
(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Mind Body Green |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR