NOVA.id - Sejak awal Januari 2022, pemerintah mulai menggalakkan vaksin bagi anak berusia 6 hingga 11 tahun.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga harus melalui serangkaian proses screening kesehatan sebelum disuntik vaksin.
Efek samping vaksin pun dapat menimpa anak-anak.
Hal ini membuat sebagian orangtua masih takut dan ragu mengizinkan anak mereka disuntik vaksin.
Sayangnya, keputusan orangtua tersebut bisa menghambat proses vaksinasi untuk membentuk herd immunity.
Ketua Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof DR Dr Hindra Irawan Satari Sp.A(K), M.TropPaed mengatakan, keraguan itu wajar.
Namun menurutnya, produk vaksin Covid-19 yang saat ini dianjurkan sudah melalui banyak tahapan.
Dengan demikian bisa dijamin keamanannya sebelum dicanangkan sebagai program nasional.
"Keamanan vaksin Covid-19 pada anak tidak berbeda dengan pada dewasa," katanya, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Login Facebook Harus Pakai Sertifikat Vaksin? Ini Fakta Sebenarnya
Adapun dua jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan EUA untuk anak-anak adalah Sinovac (untuk anak usia 6-17 tahun), dan Pfizer (untuk anak usia 12-17 tahun).
Meski sudah lulus uji keamanan, vaksin anak bisa menyebabkan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR