“Waktu itu mami saya dibantu seorang ART (asisten rumah tangga) dibantu sama tante, itu dari subuh sampai magrib cuma dapat dikit banget, karena orderan yang banyak sekali,” tutur Furiyanti.
Resep Autentik
Merasa bertanggung jawab atas ibundanya, di tahun 2018 Furiyanti berinisiatif mengambil alih bisnis telur gabus itu.
Baca Juga: 5 Tips Tingkatkan Level Makanan Kaki Lima jadi Restoran Kekinian, Dijamin Untung!
“Kita mulai garap serius si telur gabus ini, hingga akhirnya di 2018 lahirlah merek Kata Oma,” kata Furiyanti.
Saat itu ia juga mulai membenahi kemasan dari Kata Oma, yang sebelumnya hanya menggunakan plastik mika.
“Hal pertama yang kita lakukan selain branding, mengganti kemasan, juga bagaimana kualitas produk bisa dijaga dengan baik oleh kemasan yang sekarang,” ungkapnya.
Untuk menjaga kualitas, hingga saat ini Kata Oma masih mempertahankan resep aslinya yang sudah ada sejak tahun 1980.
Kata Oma terus menggunakan bahan berkualitas dari gula aren hingga keju, sehingga aman untuk dikonsumsi untuk semua usia.
Kata Furiyanti, “Kami menggunakan bahan-bahan alami, enggak ada pengawet, MSG, pewarna, dan (semuanya), gluten free. Berbeda dengan telur gabus lainnya, sehingga rasanya pun akan berbeda. Jadi, bagi anak juga aman karena enggak bikin batuk.”
Baca Juga: Pengusaha Muda Shandy Purnamasari Luncurkan Sarung Bantal Nano Silver
View this post on Instagram
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR