Bukan hanya pelet, namun juga ranting-ranting dan juga cacahan kayu yang melimpah di kabupaten Ende,” terangnya.
Umar Hamdan menambahkan bahwa ketika masyarakat sudah mengetahui manfaat, maka selanjutnya program TOSS yang telah menjadi program bupati Ende sejak 2020, akan mudah disosialisasikan kepada masyarakat.
“Semuanya butuh proses. Pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup tidak bisa sendiri. Semua elemen masyarakat harus bergerak bersama-sama."
"Apalagi kabupaten Ende sudah mendapatkan perhatian yang sangat baik dari pemerintah pusat dan dunia internasional,” lanjut ketua ACIL.
Molding Stove (Cetakan Kompor) Biomassa
Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) adalah suatu inovasi yang digagas oleh Dr. Ir. Supriadi Legino, MM., MBA., MA., yang pernah menjabat sebagai direktur PT PLN (Persero) pada periode 2008-2010.
Supriadi juga pernah memimpin Sekolah Tinggi Teknik PLN (STT PLN) selama 2 periode.
Baca Juga: Cara Membersihkan Kompor dengan Mudah, Cukup Pakai Bahan Dapur Ini
Ide dasar dari TOSS adalah bagaimana sampah dapat dikelola secara komunal dan dapat dikonversi menjadi energi terbarukan.
Bagi Supriadi, sampah (organik dan biomassa) adalah sumber energi terbarukan. Sedangkan jenis energi yang dihasilkan dari matahari, angin, panas bumi, air adalah suatu jenis energi yang terberikan.
Dengan kondisi geografis, sosial-kemasyarakatan, hingga sumber daya manusia, maka Supriadi meyakini bahwa pengelolaan sampah di sumbernya menjadi bahan bakar terbarukan (renewable fuel) akan lebih efektif dan ekonomis bila dilakukan skala komunal.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR