NOVA.id - Indonesia terkenal dengan ragam kulinernya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap daerah memiliki cita rasanya masing-masing, tak terkecuali daerah di bagian Selatan Sumatera.
Siapa yang tidak mengenal pempek? Makanan khas Palembang ini terbuat dari olahan ikan dan tepung, lengkap disajikan dengan kuah cuko.
Tidak heran, pempek menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia karena kelezatan dari perpaduan rasa gurih, manis, dan asam dari kuah cuko dalam satu gigitan saja.
Dibalik kelezatannya, ternyata pempek memiliki filosofi yang jarang diketahui banyak orang, lho. Mulai dari tekstur, bentuk, hingga rasa pempek memiliki makna mendalam yang bisa menjadi pelajaran dalam menjalani hidup.
“Pempek merupakan salah satu makanan Indonesia yang tetap eksis di tengah maraknya kuliner internasional. Tingginya minat masyarakat akan kuliner khas Palembang ini juga membuat Pempek Ny. Kamto dapat terus menjaga eksistensinya selama hampir 38 tahun."
"Dengan mempertahankan cita rasa yang lezat, kami terus beradaptasi untuk menyesuaikan perubahan zaman, seperti menghadirkan metode pembayaran digital ShopeePay untuk memudahkan transaksi di outlet kami," ucap Imam Santoso, pemilik Pempek Ny. Kamto, belum lama ini.
Pempek Ny. Kamto juga bekerja sama dengan ShopeePay pada 2.2 ShopeePay Sekitarmu dalam menghadirkan promo yang berlangsung tanggal 28 Januari - 4 Februari.
Beli voucher cashback di fitur ShopeePay Sekitarmu pada aplikasi Shopee dan gunakan ShopeePay saat bertransaksi di Pempek Ny. Kamto untuk mendapatkan cashback hingga 100%.
Beralih ke pempek kembali, berikut adalah empat filosofi pempek yang jarang diketahui masyarakat luas dari Imam Santoso. Apa saja?
Baca Juga: Berkunjung ke Kota Pempek? Ini Rekomendasi Mie Celor Enak di Palembang
1. Tekstur kenyal sebagai simbol fleksibel dan dinamis
Pempek memiliki tekstur kenyal yang meandakan hidup harus luwes dan peka terhadap perubahan. Zaman yang terus berkembang menuntut tiap individu untuk terus beradaptasi dengan perubahan ke arah yang lebih positif.
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR