NOVA.id - Alergi telur dialami oleh banyak orang dan menyebabkan mereka harus berhati-hati saat mengonsumsi makanan.
Alergi telur merupakan reaksi sistem kekebalan yang tidak normal sehingga menganggap telur sebagai zat yang mengancam tubuh.
Perlu diketahui, orang yang alergi telur dapat bereaksi terhadap protein yang ditemukan dalam putih telur atau kuning telur.
Sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi protein telur sebagai suatu zat yang berbahaya.
Sehingga tubuh akan melepaskan histamin dan bahan kimia lain yang menyebabkan tanda dan gejala alergi.
Selain itu, juga terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami alergi telur, yaitu:
-Memiliki dermatitis atopik atau sejenis reaksi pada kulit
-Riwayat keluarga atau genetika
-Usia muda atau anak-anak
Baca Juga: Tak Perlu Bahan Kimia Berbahaya, Ini Cara Gampang Mengusir Kecoa dengan Kulit Telur
View this post on Instagram
Sedangkan gejala alergi telur adalah sebagai berikut:
-Reaksi kulit seperti eksim, gatal-gatal, atau bengkak
-Sakit perut, mual, diare, atau muntah
-Kesulitan bernapas
-Hidung tersumbat
-Detak jantung cepat
Dan berikut jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi alergi telur, antara lain:
-Obat antihistamin,mengurangi gejala alergi telur yang ringan
-Penggunaan auto injector epinephrine, sebagai pertolongan pertama dalam perjalanan ke ruang gawat darurat
Baca Juga: Resep Dadar Tempe, Lauk Lezat dan Sehat yang Cara Bikinnya Sederhana Banget!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR