Kemudian, faktor kemoterapi dan radioterapi. Terapi tersebut dapat menimbulkan gejala samping seperti mual, muntah, dan sariawan.
Gangguan psikologis juga dapat membuat pasien takut untuk mengonsumsi makanan. Padahal, pasien kanker membutuhkan banyak asupan kalori dan protein. Salah satu produk yang dapat membantu memenuhi asupan nutrisi pasien kanker ialah Nutrican.
“Pilihlah jenis makanan yang memiliki densitas energi (kalori) yang besar. Artinya, makan sedikit tapi bobot kalori dan proteinnya besar.
Sehingga pasien tidak terbebani saat makan. Jadi sebagai keluarga, kita harus memilih makanan yang kecil tapi mengandung kalori dan protein tinggi itu apa saja,” ungkap dr. Dedy.
Di sisi lain, penyebab kanker sendiri bisa dari faktor genetik maupun gaya hidup yang memicu munculnya tumor ganas.
Namun, ada juga faktor random, yang dijelaskan oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. dr. Aru W Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP.
“Kita pakai kata random. Kanker itu akibat peristiwa mutasi. Tubuh kita itu selnya selalu membelah, berganti baru. Dalam rangka pembelahan sel itu selalu terjadi mutasi dan ada yang namanya random mutation. Jadi tidak ada penyebab apa-apa,” tutur Prof. Aru dalam talkshow Kalbe dengan topik Beyond Physical: Mental and Emotional Impact.
Baca Juga: Dinda Ghania Gandeng Dewa Tahier untuk Single Terbaru Kunci Hati
“Mengapa kita tidak kena kanker? Itu karena kita mempunyai sistem repair, di dalam tubuh kita seperti ada satpam yang keliling-keliling kalau menemukan ada sel yang sedang tidak benar membelah sel, kita akan reparasi, dimatikan,” paparnya.
Pada keadaan seimbang itu, maka tubuh manusia dinyatakan masih sehat. Namun, di dalam tubuh manusia selalu mengalami berjuta-juta mutasi.
Prof. Aru menekankan, apabila montirnya itu dilemahkan dengan cara kita hidup, maka akan terjadi kerusakan. Tak heran sejumlah penyebab kanker tidak berdasarkan faktor genetik maupun lifestyle. Lalu, bagaimana pencegahannya?
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR